About Acne -Tentang Jerawat

Acne happens almost to everyone — more than 90% of all adolescents, nearly 50% of all adult women and 25% of all adults and It is still no cure.
Jerawat terjadi hampir pada semua orang, lebih dari 90% pada anak remaja, 50% pada wanita dewasa dan 25% pada semua orang dewasa dan masih belum ada obatnya.
The secret to managing acne is prevention — stopping this condition before it exhibits visual symptoms. Once you have found an acne treatment that helps you accomplish this, it's important to stick with it. Even after pimples disappear, you may need to continue treatment to keep new blemishes at bay. It's also crucial to begin treatment as soon as the first signs appear; the sooner you address your acne, the less likely you are to experience permanent damage to your skin. Of course, in order to stop acne, we must first find out how it starts.
Rahasia untuk menangani jerawat adalah dengan mencegahnya, menghentikannya sebelum gejala-gejalanya kelihatan. Sekali anda telah menemukan sebuah cara untuk menghilangkan jerawat, tetap gunakan cara tersebut. Bahkan setelah bintik-bintik jerawat menghilang, anda perlu tetap melakukan perawatan agar supaya jerawat baru tidak terjadi. Penting sekali untuk memulai pengobatan sesegera mungkin setelah tanda-tanda jerawat muncul pertama kali., semakin cepat anda menangani jerawat semakin kecil terjadinya kerusakan pada kulit anda. Tentu untuk menghentikan jerawat kita pertama – tama perlu mengetahui bagaimana caranya.


What causes acne?
Apa Penyebab Jerawat ?
One of the most important things you can learn about acne is this: It's not ourfault. Contrary to popular belief, acne is not caused by anything you're doing — what you eat, how often you wash your face or work out — but by a combination of factors at work far beneath the surface of your skin.
Salah satu hal penting yang akan anda pelajari tentang jerawat adalah hal ini bukanlah karena kesalahan kita. Berlawanan dengan kepercayaan yang umum, jerawat disebabkan oleh sesuatu hal yang sedang anda lakukan, apa yang anda makan, berapa sering anda membasahi wajah anda tetapi disebabkan oleh sebuah kombinasi dari beberapa factor dibawah permukaan kulit anda.


A healthy follicle
Sebuah Follicle yang sehat
A blemish begins approximately 2–3 weeks before it appears on your skin's surface. It starts in your sebaceous hair follicles — the tiny holes commonly called pores. Deep within each follicle, your sebaceous glands are working to produce sebum, the oil that keeps your skin moist and pliable. As your skin renews itself, the old cells die, mix with your skin's natural oils, and are sloughed off. Under normal circumstances, these cells are shed gradually, making room for fresh new skin.
But sloughing is different for everyone. Some people shed cells evenly; some don't. Uneven shedding causes dead cells to become sticky, clumping together to form a plug — much like a cork in a bottle. This plug, or comedo, traps oil and bacteria inside the follicle.
Sebuah jerawat mulai tumbuh kira-kira 2-3 minggu sebelum muncul ke permukaan kulit anda. Jerawat mulai pada kantung rambut anda (follicle), sebuah lobang kecil yang disebut dengan pori-pori. Di dalam setiap jaringan follicle, kelenjar sebaceous anda bekerja untuk memproduksi sebum, minyak yang menjaga agar kulit anda tetap lembab dan lembut. Selama kulit memperbaharui dirinya sendiri, sel kulit yang lama mati, bercampur dengan minyak alami kulit anda dan mengenang. Dalam keadaan normal, sel-sel ini terkelupas secara pelan-pelan, menyediakan ruangan untuk kulit baru yang segar. Proses pengelupasan ini berbeda untuk setiap orangnya. Pada Beberapa orang sel-sel nya mengelupas secara merata, pada sebagian orang lagi tidak mengelupas secara merata. Pengelupasan sel yang tidak rata menyebabkan sel-sel mati menjadi lengket, menggumpal bersama untuk membentuk sebuah plak seperti sebuah gabus pada sebuah botol. Plak ini atau comedo atau minyak yang terjebak dan bakteri berada di dalam sel follicle

A plugged follicle
Sebuah jaringan follicle yang terumbat.
The plug traps oil and bacteria within the follicle, which begins to swell as your skin continues its normal oil production. Your body then attacks the bacteria with a busy swarm of white blood cells. The whole process takes 2–3 weeks, culminating in a pimple.
Plag yang terjebak minyak dan bakteri di dalam jaringan follicle, yang mulai bergelombang selama kulit anda memproduksi sejeumlah sel darah putih. Proses semuanya membutuhkan 2-3 minggu, puncaknya pada sebuah bintik merah.


Why me?
Mengapa saya ?
There is no one simple "cause" of acne — the condition is influenced by many factors, many which are out of your control. The regularity with which you shed skin cells can change throughout your life. The rate at which you produce sebum is affected by your hormone balance, which is often in flux — especially for women. Research has also shown that genetics play a big part in the development and persistence of acne, so your family history is a valuable prediction tool as well when considering the various causes of acne.

Tidak ada satu hal sederhana yang menyebabkan jerawat, kondisinya dipengaruhi oleh banyak factor, yang kebanyakan di luar kendali anda. Sifat beraturan yang mana kulit yang mengelupas anda dapat berubah sepanjang hidup anda. Tingkat sebum yang anda diproduksi dipengaruhi oleh keseimbangan hormone anda, pada wanita tingkat keseimbangan hormonnya sering berfluktuasi. Riset telah membuktikan bahwa keturunan mempunyai peran yang besar di dalam perkembangan dan timbulnya jerawat, sehingga sejarah dari keluarga anda adalah merupakan alat prediksi yang sangat berharga ketika mempertimbangkan mengenai berbagai macam penyebab jerwata.
One of the best weapons in the fight against acne, however, is knowledge. By understanding them can help you in your search for the proper acne treatment.
Namun demikian, salah satu senjata dalam melawan jerawat adalah pengetahuan. Dengan mengerti permasalahannya dapat membantu anda mencari penyembuhan yang cocok.
Acne Causes - #1: Hormones.

Penyebab No.1 : Hormon
For the majority of acne sufferers, the trouble begins at puberty, when the body begins to produce hormones called androgens. These hormones cause the sebaceous glands to enlarge, which is a natural part of the body's development. In acne sufferers, however, the sebaceous glands are overstimulated by androgens, sometimes well into adulthood. Androgens are also responsible for acne flare-ups associated with the menstrual cycle and, on occasion, pregnancy.
Untuk kebanyakaan orang yang menderita jerawat, masalahnya muncul ketika sedang masa puber, ketika tubuh mulai memproduksi hormone yang disebut androgen. Hormon ini menyebabkan kelenjar sebaceous membesar, yang merupakan sebuah perkembangan dari bagian tubuh yang normal. Namun demikian, orang yang menderita jerawat, kelenjar sebaceousnya di rangsang secara berlebihan oleh hormone androgen, kadang-kadang sampai masa dewasa. Hormon androgen bertanggung jawab atas munculnya jerawat, berhubungan juga dengan siklus menstruasi dan kadang juga mempengaruhi kehamilan.

Acne Causes - #2: Extra sebum.
Penyebab No. 2 : kelebihan Sebum
When the sebaceous gland is stimulated by androgens, it produces extra sebum. In its journey up the follicle toward the surface, the sebum mixes with common skin bacteria and dead skin cells that have been shed from the lining of the follicle. While this process is normal, the presence of extra sebum in the follicle increases the chances of clogging — and can cause acne.
Ketika kelenjar sebaceous di stimulasi oleh hormone androgen, kelenjar tersebut menghasilkan lebih banyak sebum. Dalam perjalanannya, jaringan follicle terangkat ke permukaan, sebum bercampur dengan bakteri kulit yang umum dan sel kulit mati yang telah mengelupas dari jaringan follicle. Sementara proses ini berjalan normal, kehadiran dari sebum yang berlebihan di dalam jaringan follicle meningkatkan kesempatan penyumbatan dan menyebabkan jerawat.

Acne Causes - #3: Follicle fallout.
Penyebab No. 3
Normally, dead cells within the follicle shed gradually and are expelled onto the skin’s surface. But in patients with overactive sebaceous glands — and in nearly everyone during puberty — these cells are shed more rapidly. Mixed with a surplus of sebum, the dead skin cells form a plug in the follicle, preventing the skin from finishing its natural process of renewal.
Secara normal, sel mati di dalam follicle mengelupas berangsur-angsur dan keluar ke permukaan kulit. Tetapi pada pasien dengan kelenjar sebaceous yang over aktif dan pada masa awal puber setiap orang, sel ini mengelupas lebih cepat. Bercampur dengan kelebihan sebum, sel kulit mati membentuk plak di follicle, mencegah kulit menyelesaikan proses pembaharuan normal.
Acne Causes - #4: Bacteria.

Penyebab No 4. Bakteri
The bacterium Propionibacterium acnes, (P. acnes for short) is a regular resident of all skin types; it’s part of the skin’s natural sebum maintenance system. Once a follicle is plugged, however, P. acnes bacteria multiply rapidly, creating the chemical reaction we know as inflammation in the follicle and surrounding skin.
Bakteri jerawat Propionibacterium adalah penghuni tetap dari semua type kulit, bakteri tersebut merupakan bagian dari system pemeliharaan sebum kulit alami.Sekali follicle di sumbat, bakteri P. acnes berkembang dengan cepat, menciptakan reaksi kimia yang kita kenal sebagai inflamasi pada follicle dan sekeliling kulit.
Acne Causes - #5: Inflammation.

Penyebab No 5. Inflamasi.
When your body encounters unwanted bacteria, it sends an army of white blood cells to attack the intruders. This process is called chemotaxis; or, simply put, the inflammatory response. This is what causes pimples to become red, swollen and painful. The inflammatory response is different for everyone, but studies have shown that it is especially strong in adult women.
Ketika tubuh anda menjumpai kateri yang tidak diinginkan, tubuh mengirim sel senjata dari darah putih untuk menyerang bakteri penyusup-penyusup. Proses ini disebut chemotaxis, secara sederhana merespon terhadap inflamasi. Inilah yang menyebabkan bintik –bintik menjadi merah, membengkak dan sakit. Respon inflamasi berbeda untuk setipa orang, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa responnya sangat kuat pada wanita dewasa.

Taken from various source
Diambil dari beberapa sumber

Based on experience -_______-

Comments

Popular Posts