What a tale my thoughts could tell

This is Playground in My Mind. If you could read my thought, love, these are some of my words unspoken nor wandering. Just like an old time movie, to reminisce and not to drift away from life

Wednesday, July 28, 2010

Stop Menjadi Perokok Pasif ???



Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, tapi apa daya sering kali kita membiarkan diri menjadi “korban“, seakan-akan tanpa pilihan sama sekali. tentu saja hal ini sangat tidak benar.

bos anda perokok tapi anda tidak berani menegur? jangan merasa atau menganggap bahwa menegur orang untuk tidak merokok adalah hal yang tidak sopan, siapa bilang? yang terpenting adalah niat dan niat. ini akan nampak dalam bentuk hasil. cara, metode, jalan bisa beribu macam. bila niat kita adalah untuk tidak menjadi korban para perokok gila-gilaan itu dan sekaligus menjadi peduli dengan kesehatan mereka, maka hasil yang kita dapatkan adalah kita tidak lagi dikelilingi asap rokok dan mereka yang kita pedulikan akhirnya juga berhenti merokok.


tidak ada makanan atau suplemen yang bisa menutup efek rokok, satu-satunya cara adalah berhenti.

tunjukkan bahwa perusahaan rokok akhirnya “nyerah-dipaksa” harus menuliskan label : peringatan merokok menyebabkan.. dan seterusnya. pasti karena terbukti bahwa apa yang tercantum dalam peringatan itu benar adanya.

mana mau perusahaan rokok memberi label yang merugikan dirinya sendiri kalau tidak terbukti secara ilmiah maupun statistik bahwa rokok sungguh-sungguh tidak menguntungkan, bahkan merugikan kesehatan?

argumen ngawur yang mengatakan kita mendapat devisa dan pendapatan dari rokok serta buruh pabrik rokok bisa kelaparan kalau pabriknya tutup. itu hanya alasan yang dicari-cari.

kita justru bisa berhitung berapa banyak biaya dihemat dari kebutuhan berobat dan angka kanker yang dapat ditekan atau bayi dengan berat badan lahir rendah tidak akan terjadi kalau saja negeri ini bebas rokok.

belum lagi penghematan yang bisa dilakukan seorang ayah bila berhenti dan mengalihkan dananya demi lauk pauk anaknya atau pendidikan lebih.

sayangnya, memang ada kepentingan-kepentingan lain yang tetap masih bermain dalam percaturan ekonomi dan bermakna politis. sekalipun menutup pabrik rokok bukan berarti memberhentikan pegawainya, melainkan tetap memperkerjakan pegawainya untuk sektor industri lainnya.

kita harus percaya dan yakin, bila kita mau berdiri untuk suatu visi yang meletakkan nilai kehidupan diatas segala-galanya, maka kita pasti mampu mengatasi semua tantangan.

tentu bukan resiko, seperti menegur orang merokok diruangan ber-AC kadang mendapat dampratan balik, bahkan dengan umpatan: sok tau amat sih? satpamnya aja ngga segalak kamu!

tapi saya tidak peduli, saya cuma menjawab “karena saya lebih peduli daripada satpam. saya peduli hak dengan hak orang lain yang kelihatannya diam disini, tapi mereka butuh hak mendapat udara bebas rokok. hak untuk hidup selalu lebih didahulukan ketimbang hak untuk memilih mati.

No comments:

Post a Comment