What a tale my thoughts could tell

This is Playground in My Mind. If you could read my thought, love, these are some of my words unspoken nor wandering. Just like an old time movie, to reminisce and not to drift away from life

Saturday, September 3, 2011

♏iŋαl αidziŋ ωαlƒαiϑzin,♏ohoŋ ♏ααƒ lαhir ϑαŋ bατhiŋ yaaaa :)


BAJIK NAN BIJAK

Ada seorang kakek yang tinggal di desa terpencil. Ia memiliki seorang anak yang menetap di kota.

Suatu ketika, sang anak mengundang ayahnya yang telah tua itu untuk berkunjung ke rumahnya.

Kakek itu merasa gembira setibanya di kota tempat tinggal anaknya. Di sana banyak hal baru yang belum pernah dilihatnya seumur hidupnya, berbagai pertunjukan menarik dan bangunan–bangunan megah terdapat di kota.

Suatu hari sang kakek berjalan–jalan sendirian ke luar rumah. Tiba–tiba ia mendengar bunyi yang amat tidak menyenangkan, amat sumbang menurutnya.

Ia pun mencari sumber bunyi tersebut, ternyata suara itu berasal dari seorang anak yang sedang belajar memainkan alat musik biola.

Kakek pun berpikir bahwa itu alat musik terburuk yang pernah ada, “Aku tidak mau lagi mendengar alat musik itu”, gerutunya.

Beberapa hari kemudian ia berjalan – jalan bersama anaknya. Mereka pergi untuk menikmati Festival Tahun Baru di pusat kota.

Datanglah seorang artis dengan biolanya untuk menampilkan pertunjukan. Anaknya mengajak ia menonton, kakek pun menjadi tidak senang melihat hal tersebut.

Namun ketika artis itu menggesek biolanya, nada–nada lembut dan indahlah yang terdengar. Kakek pun menjadi heran. Ia pun berpikir lagi, “oh rupanya aku telah salah menilai, bukan biolanya yang buruk, melainkan cara memainkannyalah yang menentukan.”

Kakek pun memejamkan matanya menikmati alunan biola tersebut. Pertunjukan pun berakhir. Tak lama terdengar suara sangat mengagumkan. Ia pun membuka matanya, tampaklah sekelompok pemain musik dengan alat musiknya masing–masing.

Ada biola, gitar, piano dan lainnya yang dimainkan dengan ahlinya sehingga mengalun dengan sangat syahdu dan harmonis. “Oh, inilah suara terindah yang pernah saya dengar”, ucap sang kakek.

Hidup ini tergantung bagaimana kita menjalaninya. Apapun peran kita, bila kita menguasainya, maka hidup akan terasa indah dan berguna.

-mohon maaf lahir dan bathin-

No comments:

Post a Comment