What a tale my thoughts could tell

This is Playground in My Mind. If you could read my thought, love, these are some of my words unspoken nor wandering. Just like an old time movie, to reminisce and not to drift away from life

Tuesday, December 6, 2011

Pernikahan itu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

1. Act speaks louder than word. Perhatikan kesungguhan cinta pasangan bukan hanya dari berapa banyak frekuensinya mengatakan “I love you” dalam sehari, tapi seberapa besar pembuktian cintanya dalam perbuatan, seperti keinginannya untuk mendengarkan segala uneg-uneg kita, menelepon jika kita pulang terlambat, mau menjelaskan dengan sabar jika ada sesuatu yang kita nggak mengerti, hingga memeluk kita sesering mungkin tanpa harus ada occasion atau alasan tertentu.

2. Menikah bukanlah sebuah bentuk pengekangan. Itu sebabnya, calon pasangan yang baik adalah yang bukan mengisolasi kita dari lingkungan pergaulan yang sudah sekian lama akrab dengan kita, justru ia malah berusaha mengenal teman, keluarga, dan tentunya orangtua kita.

3. Menikahlah dengan seseorang yang membuat kita bahagia. Bahagia di sini bukan berarti ia harus mampu menghadiahi kita dengan materi, namun lebih pada bagaimana kehadirannya berefek pada diri kita sendiri. Bila pasanganmu adalah seseorang yang bisa membuatmu lebih percaya diri, lebih mampu berpikiran positif, dan selalu punya cara untuk membuatmu tertawa, then he’s the man.

4. Bila ia bisa menghargai orang lain dengan respek, maka bisa diyakinkan ia juga mampu menghargaimu dengan sepantasnya. Maka, perhatikan kebiasaan calon pasangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengucapkan terima kasih saat mendapat pelayanan baik di tempat umum atau menyertakan kata “tolong” setiap kali meminta bantuan padamu atau orang lain.

5. Mariage is all about sharing. Bukan hanya berbagi hidup, tapi juga tanggung jawab dan kewajiban. Perhatikan bagaimana kesungguhan calon pasangan untuk membantu mengasuh anak dan berbagai tugas rumah tangga kelak dengan melihat kerelaannya untuk melakukan tugas domestik saat berpacaran.

6. Kamu menikahi seseorang yang mencintaimu, bukan yang melarangmu atas banyak hal. Ia bisa jadi adalah pasangan yang tepat untuk dinikahi karena selama berpacaran pun, kamu nggak pernah diwajibkan untuk selalu berada di dekatnya. Biar bagaimanapun, kita tetap membutuhkan waktu untuk menikmati kesendirian atau personal space, dan pasangan yang baik adalah yang sama sekali nggak keberatan dengan hal tersebut

No comments:

Post a Comment