What a tale my thoughts could tell

This is Playground in My Mind. If you could read my thought, love, these are some of my words unspoken nor wandering. Just like an old time movie, to reminisce and not to drift away from life

Sunday, August 28, 2011

secret garden

You do not know me , you do not know anything. when you love someone you will know how feel. for the first time. the feeling of wanting to protect someone else, you won't know. you can lean one me, it was really difficult. you waited a long time. it took long after you turned around. it can't be coincidence .I want to tell you that my heart know you first and waited for u

Thursday, August 25, 2011

cinta dan waktu

lemparkan seseorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akanmembawa seekor ikan
lemparkan pula seseorang yang gagal dalam bercinta kedalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan

Monday, August 22, 2011

Change

If I could hold you close
Like you were never gone
If I could hear your voice
You'd tell me to be strong
But sometimes
I just can't
I just don't understand
Why you had to go
I guess I'll never know
Ain't it funny how you think
You're gonna be OK
Till you remember things ain't never
Gonna be the same again

Ain't it crazy how you think
You've got your whole life planned
Just to find that it was never ever
In your hand


If I could get to you
*I'd be there in a minute*
My world don't make no sense
* Not* without you in it
And sometimes
I just *cry* *can't say i*
Don't know why
Why'd you have to go?
And leave me here alone

wandering

You can love someone with all you have, and get nothing in return and still pretend to be happy. It should NOT be that way

If you don't mean something, then don't say it. If you don't want to do something, then don't do it. #simpleasthat

How deep someone can hurt you depends on how important that person is for you.

It's your choice. You can ether dwell on the problems of the past, or cherish the present and embrace the future.

You don't have to make something last forever. What's important is making every second of it worth it

Don't listen or think about anything other people say about you, just live your life & prove them wrong.

All things happen in God's perfect time... Hold on to God when everything else seems hopeless.

Sunday, August 21, 2011

Baca pelan dlm hatimu...


*Sombongnyaa aku ya اَللّهُ Hanya karna aku sdg sibuk dgn urusanku
PanggilanMu ku abaikan..
Padahal nikmat berupa nafas saja aku tak mampu menghitungnyaa..
*Sombongnya aku ya اَللّهُ
Hanya karna aku seorang γƍ melimpah akan harta, sahabat, dan cinta..
Ayat suciMu tak lagi kupedulikan..
Pdahal nikmat 360 otot tubuh γƍ bergerak setiap waktu dlm tubuhku,tak pula mampu ku balas padaMu..
*Sombong skl aku ya اَللّهُ
Krn telah berulang kali Kau beri nikmat,aku hanya mengucap alhamdulillah
Tanpa pernah mengerti Kau beri nikmat agar jiwa ini tahu rasa terima kasih..
Bukan sekedar ucapan..

Ya اَللّهُ ,Mungkin jika kau tunjukkan kekotoran hati ini, maka hatikulah γƍ paling hitam legam..
Tp Engkau begitu bijak meletakkan semua aibku didalam..
Agar tak ada γƍ mampu mlihat kebusukkanku..
Ya اَللّهُ ,Hari ini,saat aku membaca pesan ini izinkan aku bersujud panjaang diatas sajadahku..
Menangisi stiap waktu γα̣̣ήƍ ku tinggalkan hanya utk hal dunia γα̣̣ήƍ menyesatkan..
Engkau γα̣̣ήƍ Maha Pengampun,Maha Suci,dan Maha Besar..
Tiada daya upaya γα̣̣ήƍ mampu melampaui kekuasaanMu..
Aku lemah ya اَللّهُ..
Maafkan aku..

Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka innii kuntu minadhdhaalimiin...

Baca pelan dlm hatimu...


*Sombongnyaa aku ya اَللّهُ Hanya karna aku sdg sibuk dgn urusanku
PanggilanMu ku abaikan..
Padahal nikmat berupa nafas saja aku tak mampu menghitungnyaa..
*Sombongnya aku ya اَللّهُ
Hanya karna aku seorang γƍ melimpah akan harta, sahabat, dan cinta..
Ayat suciMu tak lagi kupedulikan..
Pdahal nikmat 360 otot tubuh γƍ bergerak setiap waktu dlm tubuhku,tak pula mampu ku balas padaMu..
*Sombong skl aku ya اَللّهُ
Krn telah berulang kali Kau beri nikmat,aku hanya mengucap alhamdulillah
Tanpa pernah mengerti Kau beri nikmat agar jiwa ini tahu rasa terima kasih..
Bukan sekedar ucapan..

Ya اَللّهُ ,Mungkin jika kau tunjukkan kekotoran hati ini, maka hatikulah γƍ paling hitam legam..
Tp Engkau begitu bijak meletakkan semua aibku didalam..
Agar tak ada γƍ mampu mlihat kebusukkanku..
Ya اَللّهُ ,Hari ini,saat aku membaca pesan ini izinkan aku bersujud panjaang diatas sajadahku..
Menangisi stiap waktu γα̣̣ήƍ ku tinggalkan hanya utk hal dunia γα̣̣ήƍ menyesatkan..
Engkau γα̣̣ήƍ Maha Pengampun,Maha Suci,dan Maha Besar..
Tiada daya upaya γα̣̣ήƍ mampu melampaui kekuasaanMu..
Aku lemah ya اَللّهُ..
Maafkan aku..

Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka innii kuntu minadhdhaalimiin...

Last Hope

Oh God, Please help Thy

"Oh God, help your us" in a trial run crashed in the middle of the life of prayer, tears flow without feeling. Chest feels congested, breathing felt heavy. Not willing to shoulder as bear. Legs are not prepared to concentrate. Surrendered to God could remove all the groaning and finally make our soul to be quiet due to hand over all affairs of life is only God who makes our hearts feel calm and serene feeling. Only to God we hope only to God we ask for help. Trial is the patience of training that comes from God. Each time the present trial approached, succeeds when you have patience during the training and pass beyond them to survive then we are entitled to real happiness, God will always bestow happiness to anyone who loves the true and faithful to. The patient will have peace of mind. The patient will get clarity liver. Also get the best of life.

Storm tests and trials in life could come home without a care whenever and wherever we're ready or not, came so suddenly and dramatically, sometimes makes us subside and collapse. Various problems of life and domestic conflict often came in succession. Of illness, family problems as there is no stopping, children with a variety of social dynamics of the problem. Neighbors with different background characters, not easy to socialize. Some tips to face the disaster that we are safe. As the Prophet, "that struck a test on the family, property, life, children and neighbors can be removed by fasting, prayer, and amar ma'ruf shodaqoh nahi Mungkar (Narrated by Bukhari & Muslim). Rasululullah teaches us to use four weapons powerful and useful for us to face the disaster that is by fasting, prayer, and amar ma'ruf nahi shadaqoh

According to Ibn Qayyim in his book "al-Wabilush Shayyib" explaining that shodaqoh can provide an amazing influence to push his' or disaster that Allah will eliminate disasters with shodaqoh. This is the case with fasting, prayer and amar nahi ma'ruf wrong is our weapon to protect our families from disaster. Of course, we will never know when disaster is coming and it crashed into the disaster that made us fall collapse. As they felt cramped, suffocating in the chest, napaspun be difficult. That is why, if your family's tangled problems and issues, efforts have been made. Keep in mind that the solution and the solution is entirely up to God. So go to God, stir all the problems you face GOD. Submit to God by fasting, prayer, and amar ma'ruf nahi shodaqoh. When Allah willed to raise your family disaster from the instant the weight of any problem will resolved. As King Nimrod of Abraham when thrown into the flame fire , Allah make a hot fire that changed air and Abraham does not burn a thing. That's how God saved the human from the disaster with his powers. Whatever your problem, then the weight comes to God and God will transform your suffering into happiness.

'Our GOD, do not take us, if we default or our sin. Our GOD, do not burden us with a burden as the burden of those before us. Our GOD, do not bear to us what we capable not bear it. Forgive us, forgive us and have mercy on us. Thou art our help so give us the face of those who disbelieve. " (Surat al-Baqarah: 286).

Resep Mudah Untuk Memutihkan Gigi

Resep Mudah Untuk Memutihkan Gigi

Saturday, August 20, 2011

Kumpulan D0A




Bila anda ingin segera mewujudkan impian unt mendapatkan jodoh yg terbaik dari sisi Allah, membina keluarga bahagia:: 'Rabbi hablii milladunka zaujan (zaujatan) thayyiban wayakuna shahiban lii fiddini waddunya wal akhirah' Artinya. 'Ya Tuhan kami, berikanlah kami pasangan (suami/istri) yg terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami dlm urusan agama, urusan dunia & akhirat.'

Bagi anda yg ingin menikah agar Allah sgera mempertemukan dg jodoh yg terbaik. "Allahummab 'ast ba'lan shalihan li khith bati wa'at thaf qalbahu 'alay ya bihaqqi kalamikal qadim." Artinya, "Ya Allah, utuslah seorang suami/istri yg terbaik untuk melamarku condong hatinya kepadaku karena kebenaran Kalam-Mu yg qadim."

agar kita terbebas dari kehinaan, kekurangan & kefakiran. 'Allahumma inni a'udzubika minal faqri wal qillati wadz-dzillati wa a'udzubika min an azhlima aw uzhlama' Artinya 'Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari kefakiran, kekurangan & kehinaan. Dan kami berlindung kepadaMu dari mendzalimi & didzalimi orang lain.' (H.R Abu Dawud & Nasa'i)

Allah menyembuhkan sakit & luka hati anda "Allahuma rabbannas, adz-hibil ba'sa isyfi antasy-syafi la syifa'a illa syifa'uka, syifa'an la yughadiru saqaman" Ya Allah, Tuhan Pemelihara Manusia, hilangkan penyakit, sembuhkanlah! hanya Engkau yg bisa menyembuhkan, tdk ada kesembuhan kecuali drMu, Kesembuhan yg tdk meninggalkan satu penyakitpun (HR. Bukhari & Muslim)


Do'a Mohon Jodoh dan Keturunan yang Baik



Artinya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik." (QS. Al-Anbiyai': 89).




Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Ali 'Imron: 38).

Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh orang-orang yang belum mempunyai keturunan dan pasangan hidup. Juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang shalih.
Kedua ayat diatas merupakan doanya Nabi Zakariya a.s. agar diberi keturunan sebagai pelenjut perjuangannya menegakkan agama Allah. Kisah Nabi Zakaria bisa dilihat dalam Al-Our'an Surah Al-Anbiya' ayat, 89-90; Ali-'Imron, 38-41





The great about LOVE


The great Love..

is when you shed the tears and STILL care with her/him...

Is when he/she ignored you and you STILL waited patiently....

Is when he/she begun to love someone else and you STILL can smile and says " I'm happy for you"

If your love is unreachable...free yourself...
let your heart back to spread the wing and fly AGAIN....




Remember...
That if you found love and lost it...
but
when love dies,.you don't have to DIE with it...
The strongest person IS NOT the one who always win...

INSTEAD, the one who stood still when they fall...
Don't know how...in life line...
You'll learn about yourself...
and realize regret not supposedly to happen....

IT'S ONLY eternal appreciation upon choices that you made....

Friday, August 19, 2011

The most difficult decisions I've had to make in my life is when I too tired to hold on, but too in love to let go.



LOVING.....
Is not how you forgot..... instead how you FORGOT....
is not how you listen..... instead how y UNDERSTAND...
is not what you see....... instead what you FEEL....
is not how you let go..... instead how you SURVIVE...

is more dangerous to crying inside your heart... more than crying out loud...

the tears can be erased...
while the tears that hide and scratch the wound will never gone...

in love affairs, we RARELY win,,,
but when the love is SINCERE...although is lost.
You STILL WIN just because you happy...
that you can love someone....
MORE than you love yourself..

There will be time, when you have to stop loving someone...
not just because that person stop loving you..
INSTEAD because you realize that the person is more happy when you let her/him go..

If you truly love someone, don't let him/her go..
never believe that letting go ALWAYS mean that you truly in love,...
FIGHT for your love...that's REAL LOVE.
better wait with someone that you actually want THAN walk with someone " available"

sometimes, the person that you love the most is the one who MOST hurt your heart, and
smoetimes, a friends who cried with you is the love that you never realize..

Wednesday, August 17, 2011

Adab-Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah

Adab-Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah » AKHWAT.WEB.ID :: Menggapai Kemuliaan Muslimah dengan Bimbingan Salaful Ummah
People are often unreasonable, illogical, and self-centered;
… Forgive them anyway.
If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives;
… Be kind anyway.
If you are successful, you will win some false friends and some true enemies;
… Succeed anyway.
If you are honest and frank, people may cheat you;
… Be honest and frank anyway.
What you spend years building, someone could destroy overnight;
… Build anyway.
If you find serenity and happiness, they may be jealous;
… Be happy anyway.
The good you do today, people will often forget tomorrow;
… Do good anyway.
Give the world the best you have, and it may never be enough;
… Give the world the best you’ve got anyway.
You see, in the final analysis, it is between you and God;
It was never between you and them anyway.”
——— Mother Theresa.

Perempuan dalam kisah alquran


Diturunkannnya al-Qur’an kepada umat manusia adalah merupakan bentuk kasih sayang Allah, bertujuan untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Bukan untuk membebani manusia, atau menyulitkan manusia. Para ulama sepakat bahwa secara garis besar, al-Qur’an terdiri dari 3 bagian besar, yang pertama ia berisikan tentang risalah tauhid, yang kedua tentang kisah-kisah, dan yang terakhir adalah hukum yang mengatur kehidupan manusia. Tentunya kisah yang ada dalam al-Qur’an bukanlah sekedar kisah untuk dongengan belaka, tetapi dari setiap kejadian yang diabadikan dalam al-Qur’an, mengandung hikmah, pelajaran, tuntutan, petunjuk bagi manusia.
Oleh karena itu hanya beberapa manusia tertentu saja yang diabadikan Allah dalam al-Qur’an. Mereka adalah para Nabi dan Rasul, orang-orang soleh, dan juga manusia-manusia yang mendurhakai Allah, agar manusia mengetahui apa akibatnya jika mereka mendurhakai Allah. Termasuk di dalamnya adalah kisah para wanita yang disebutkan dalam al-Qur’an baik ia disebutkan secara langsung maupun tidak langsung. Al-Qur’an secara khusus membicarakan jenis-jenis perempuan berdasarkan amalnya. Kadang-kadang al-Qur’an menunjuk nama jelas jika perempuan yang dilukiskannya adalah perempuan ideal. Untuk melukiskan perempuan yang buruk, al-Qur’an tidak pernah menyebut nama secara langsung.
Pesan Moral dari Kisah Asiyah (Istri Fir’aun)

Dalam QS. 66:11, disebutkan bahwa Asiyah istri Fir`aun adalah perumpumaan bagi orang-orang yang beriman. Akibat dari keimanan Asiyah kepada kerasulan Musa, ia harus rela menerima siksaan pedih dari suaminya. Suatu ketika Nabi Musa as. berhasil mengalahkan para tukang sihir Fir’aun. Asiyah, yang turut menyaksikan kesuksesan Musa, bertambah tebal imannya. Sebenarnya, telah lama Asiyah beriman kepada Allah SWT, tetapi hal ini tidak diketahui suaminya. Lama-lama Fir’aun mengetahui juga akan keimanan Asiyah. Fir’aun marah dan menjatuhkan hukuman pada dirinya. Para algojo diperintahkan untuk segera melakukan penyiksaan kepada Asiyah, yang olehnya dianggap murtad itu. Tubuh Asiyah ditelantangkan di atas tanah di bawah terik sinar matahari. Kedua tangannya diikat kuat ke tiang-tiang yang dipatok ke tanah agar ia tak dapat bergerak-gerak. Wajahnya dihadapkan langsung kea rah datangnya sinar matahari. Pastilah Asiyah tidak akan tahan akan sengatan panas matahari, dan akhirnya ia akan mengubah keimanannya kepadaku, pikir Fir’aun. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata Tuhan tidak membiarkan hambanya menderita akibat kekafiran Fir’aun. Setiap kali para algojo meninggalkan Asiyah dalam hukumannya, para malaikat segera menutup sinar matahari itu, sehingga langit menjadi teduh dan Asiyah tidak merasakan sengatan matahari yang panas itu. Asiyah tetap segar bugar meskipun sudah dihukum berat.
Dari apa yang dikisahkan dalam Al-Qur’an dapat kita sebut bahwa Asiyah adalah tipe perempuan pejuang. Ia hidup di bawah suami yang melambangkan kedzaliman. Ia memberontak kepadanya, melawannya dan mempertahankan keyakinannya apapun resiko yang diterimanya. Semuanya ia lakukan karena ia memilih rumah di surga, yang diperoleh dengan perjuangan menegakkan kebenaran, ketimbang istana di dunia, yang dapat dinikmatinya bila ia bekerjasama dengan kedzaliman. Al-Qur’an tidak menyebut namanya. Hadits menyebutnya Asiyah binti Mazahim “Dan Allah menjadikan teladan bagi orang-orang yang beriman perempuan Fir’aun, ketika ia berdoa’a: Ya Rabbi, bangunkan bagiku rumah di surge. Selamatkan aku dari kaum yang dzalim.
Seorang istri yang salihah, ia akan bersabar dengan kekurangan yang ada pada suaminya dan sabar dengan kesulitan hidup bersama suaminya. Tidaklah ia mudah berkeluh kesah di hadapan suaminya atau mengeluhkan suaminya kepada orang lain, apalagi menceritakan aib, cacat dan kekurangan sang suami. Bagaimanapun kekurangan suaminya dan kesempitan hidup bersamanya, ia tetap bersyukur di sela-sela kekurangan dan kesempitan tersebut, karena Allah memilihkan lelaki muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir sebagai pendamping hidupnya. Dan tidak memberinya suami seperti suami Asiyah bintu Muzahim yang sangat kafir kepada Allah dan berbuat aniaya terhadap istri karena ia beriman kepada Allah dan RasulNya. Seperti telah dikisahkan dalam bab sebelumnya, bahwa ketika Fir’aun, suami Asiyah, mengetahui keimanan istrinya, ia keluar menemui kaumnya lalu bertanya: “Apa yang kalian ketahui tentang Asiyah bintu Muzahim? Mereka memujinya. Sedangkan Fir’aun berkata: “Ia menyembah Tuhan selain aku.” Mereka berkata: kalau begitu bunuhlah dia. Maka fir’aun membuat pasak-pasak untuk istrinya, kemudian mengikat kedua tangan dan kedua kaki istrinya, kemudian menyiksanya di bawah terik matahari. Jika Fir’aun berlalu darinya, para Malaikat menanungi Asiyah dengan sayap-sayap mereka. Asiyah berdo’a: “Wahai Rabbku, bangunkanlah untukku disisiMu sebuah rumah di dalam surge.” Allah mengabulkan doa Asiyah dengan membangunkan sebuah rumah di surge untuknya. Dan rumah itu diperlihatkan kepada Asiyah, maka ia pun tertawa. Bertepatan dengan itu Fir’aun datang, melihat Asiyah tertawa, dia heran. Tidaklah kalian heran dengan kegilaan Asiyah? Kita siksa dia malah tertawa.
Menghadapi beratnya siksaan Fir’aun hati Asiyah tidak lari untuk berharap belas kasih dan pertolongan dari Penguasa Makhluk. Ia berdo’a agar diselamatkan dari siksaan yang ditimpsksn Fir’aun dan kaumnya serta tidak lupa memohon agar diselamatkan dari melakukan kekufuran sebagimana yang diperbuat Fir’aun dan kaumnya.

Pesan Moral dari Kisah Maryam

Maryam disebut dengan jelas beberapa kali. Nama Maryam yang berarti wanita yang taat beribadah,
disebut dalam al-Qur’an sebanyak 34 kali dan terbagi dalam 11 surat Bahkan sebuah surat menggunakan nama Maryam. Perlu dicatat bahwa tidak seorang wanita pun yang disebut namanya dalam al-Qur’an kecuali beliau. Ini untuk mengisyaratkan bahwa tidak ada wanita lain yang pernah atau akan mengalami seperti apa yang beliau alami (melahirkan anak yang menjadi Nabi tanpa disentuh pria).
Maryam adalah tipe perempuan yang saleh, ibu dari tokoh terkemuka di dunia dan akhirat. Ia menjaga kesucian dirinya, mengisi waktunya dengan pengabdian yang tulus kepada Rabb. Akhirnya, ia memikul amanah untuk mengasuh dan membesarkan kekasih Rabb, Isa putra Maryam. Dan Maryam putra Imran, yang menjaga kesucian kehormatannya. Kami tiupkan ruh kami dan ia membenarkan kalimah Tuhannya dan kitab-kitabNya dan ia termasuk orang yang taat (QS. 66: 16). Maryam adalah tipe perempuan shaleh. Kehormatannya terletak dalam kesucian bukan dalam kecantikan.
Istri yang salihah akan menjaga dirinya dari perbuatan keji dan segala hal yang mengarah ke sana, seperti yang terjadi pada Maryam putra Imran. Sehingga ia tidak keluar rumah kecuali karena darurat, dengan izin suaminya. Kalaupun keluar rumah, ia memperhatikan adab-adab syar’i. Dia menjaga diri dari bercampur baur apalagi khalwat dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Ia tidak berbicara dengan laki-laki ajnabi (non muhrim) kecuali karena terpaksa. Dan ia tidak melepas pandangannya dengan melihat apa yang diharamkan Allah. Ia ingat Bagaimana Allah memuji Maryam yang sangat menjaga kesucian diri, sehingga ketika dikabarkan oleh Jibril bahwa dia akan mengandung seorang anak yang kelak menjadi rasul pilihan Allah, Maryam berkata dengan heran: “Bagaimana aku bisa memiliki seorang anak laki-laki sedangkan aku tidak pernah disentuh oleh seorang manusia (laki-laki) pun dan aku bukan pula seorang wanita pezina.
Wanita salihah akan mengingat bagaimana keimanan Maryam kepada Allah dan bagaimana ketekunannya dalam beribadah, sehingga Allah memilihnya dan mengutamakannya di atas seluruh wanita. Hal ini dikisahkan ketika malaikat Jibril berkata: “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, mensucikan dan melebihkanmu di atas segenap wanita di alam ini (yang hidup di masa itu)” (Ali Imran:42).
Al-Qur’an memasukkan kisah ini bukan Cuma memberikan penekanan terhadap peristiwa penyelamatan sang bayi saja, melainkan juga dipandang sebagai perhatian terhadap ibu-ibu yang terhormat.
Satu contoh mengenai pentingnya Maryam bagi seluruh orang-orang yang beriman, melalui suatu penilaian gramatika sederhana. Al-Qur’an mengklasifikasikan Maryam sebagai salah seorang qanitin, dengan menggunakan kata berbentuk jamak maskulin yang menunjukkan seseorang beriman di hadapan Allah. Tidak alasan untuk tidak menggunakan bentuk jamak feminine, selain untuk menekankan pentingnya Maryam sebagai salah satu contoh bagi seluruh orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Kebaikan Maryam tidak dibatasi oleh jenis kelamin.
Pada dua tokoh perempuan tersebut (Asiyah dan Maryam), ada perumpamaan yang indah bagi para istri yang mengharapkan dengan Allah SWT dan hari akhir. Keduanya dijadikan contoh untuk mendorong kaum mukminin dan mukminat agar berpegang teguh dengan ketaatan dan kokoh di atas agama. (al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an: 9;132).
Rasulullah saw pernah bersabda: Cukup bagimu dari segenap wanita di alam ini empat wanita, yaitu Maryam putrid Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fatimah bintu Muhammad, dan Asiyah istri Fir’aun.
Ucapan Rasulullah tersebut mengandung makna bahwa cukup bagimu untuk sampai kepada martabat orang-orang yang sempurna dengan mencontoh keempat wanita ini, menyebut kebaikan-kebaikan mereka, kezuhudan mereka terhadap kehidupan dunia, dan tertujunya hati mereka kepada kehidupan akhirat.
Rasulullah saw juga bersabda memuji Asiah dan Maryam: “Orang yang sempurna dari kalangan laki-laki itu banyak, namun tidak ada yang sempurna dari kalangan wanita kecuali Asiyah istri Fir’aun dan Maryam putrid Imran. Sungguh keutamaan Asiyah bila disbanding wanita lainnya seperti kelebihan tsarid di atas seluruh makanan. Di antara keutamaan Asiyah adalah ia memilih dibunuh daripada mendapatkan (kenikmatan berupa) kerajaan, karena suaminya seorang raja. Dan ia memilih siksaan di dunia daripada mendapatkan kenikmatan yang tadinya ia reguk di istana sang suami yang dzalim. Ternyata firasatnya tentang Musa benar adanya ketika ia berkata kepada Fir’aun saat mengutarakan keinginannya untuk menjadikan Musa as sebagai anak angkatnya, agar ia menjadi penyejuk mata bagiku. (Fathul Bari: 6;544)
Al-Imam Ibn al-Qayyim berpendapat bahwa di dalam surat at-Tahrim ayat 10-12) mengandung tiga permisalan, satu untuk orang-orang kafir dan dua permisalan lagi untuk kaum mukminin. Setelah beliau menyebutkan permisalan bagi orang kafir, selanjutnya beliau berkata: adapun permisalan bagi orang-orang beriman, salah satunya adalah istri Fir’aun. Sisi perumpamaannya adalah terletak pada hubungan seorang mukmin dengan orang kafir tidaklah bermadharat bagi si mukmin sedikitpun, dengan catatan apabila si mukmin memisahkan diri dari orang kafir tersebut dalam kekafiran dan amalannya. Karena maksiat yang diperbuat orang lain sama sekali tidak akan berbahaya bagi seorang mukmin yang taat di akhiratnya kelak, walaupun mungkin ketika di dunia ia mendapatkan kemadharatan dengan sebab hukuman yang diterima oleh penduduk bumi bila mereka menyia-nyiakan perintah Allah, lalu hukuman itu dating secara umum, sehingga orang yang baik pun ikut terkena.
Istri Fir’aun tidaklah mendapatkan madharat karena hubungannnya dengan Fir’aun, padahal Fir’aun itu adalah manusia paling kafir. Sebagaimana istri Nabi Nuh dan Nabi Luth tidak mendapatkan kemanfaatan karena hubungan keduanya dengan dua utusan Rabb semesta alam.
Permisalan kedua bagi kaum mukminin adalah Maryam, seorang wanita yang tidak memiliki suami baik dari kalangan mukmin ataupun dari orang kafir. Dengan demikian dalam ayat ini Allah menyebutkan tiga macam wanita: Pertama, wanita kafir yang bersuamikan lelaki yang salih, kedua wanita salihah yang bersuamikan lelaki yang kafir, ketiga gadis perawan yang tidak punya suami dan tidak pernah berhubungan dengan seorang lelakipun. Jenis yang petama, ia tidak mendapatkan manfaat karena hubungannya dengan suami tersebut. Jenis kedua, ia tidak mendapatkan madharat karena hubungannya dengan suami yang kafir. Jenis ketiga, ketiadaan suami tidak bermadharat sedikitpun baginya.
Kemudian dalam permisalan-permisalan ini ada rahasia-rahasia indah yang sesuai dengan konteks surat tersebut. Karena surat tersebut diawali dengan menyebutkan istri-istri Nabi saw dan peringatan kepada meraka dari saling membantu menyusahkan beliau. Bila mereka (istri-istri Nabi) itu tidak mau taat kepada Allah dan RasulNya serta tidak menginginkan hari akhirat, niscaya tidak bermanfaat bagi mereka hubungannya dengan Rasulullah, sebagaimana istri Nabi Nuh dan Nabi Luth tidak mendapatkan manfaat dari hubungan keduanya dengan suami mereka. Karena itulah di dalam surat tersebut dibuat permisalan dengan hubungan nikah bukan hubungan kekerabatan.
Yahya bin Salam berkata: “Allah membuat permisalan yang pertama untuk memperingatkan Aisyah dan Hafsah. Kemudian permisalan kedua bagi keduanya untuk menganjurkan keduanya agar berpegang teguh dengan ketaatan. Ada pula pelajaran lain yang bisa diambil dari permisalan yang dibuat untu kaum mukminin dengan Maryam. Yaitu Maryam tidak mendapatkan madharat sedikitpun di sisi Allah dengan tuduhan keji yang dilemparkan orang-orang Yahudi dan musuh-musuh Allah terhadapnya. Begitu pula sebutan jelek untuk putranya, sedangkan Allah swt mensucikan keduanya dari tuduhan tersebut. Perlakuan jahat dan tuduhan keji itu ia dapatkan padahal ia adalah seorang as-siddiqah al-kubra (wanita yang sangat benar keimanannya sempurna ilmu dan amal-amalnya), wanita pilihan di atas segenap wanita di alam ini. Lelaki yang saleh (yakni Isa putra Maryam pun) tidak mendapatkan madharat atas tuduhan orang-orang kafir dan fasik terhadapnya. Jadi, sebagaimana istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth, ada peringatan bagi Aisyah dan Hafsah deangan apa yang diperbuat keduanya terhadap Nabi saw (At-Tafsir al-Qayyim: 396-498).

Sebagai lawan dari perempuan Fir’aun adalah perempuan Abu Lahab. Ia bekerja sama dengan suaminya untuk menentang kebenaran, menyebar fitnah, melakukan tindakan dzalim. Ia dilukiskan al-Qur’an sebagai pemikul kayu bakar; sebuah metafora untuk menggambarkan tipe perempuan yang pekerjaannya memberikan kayu bakar untuk menyalakan api penindasan (QS. 111:1-5). Inilah tipe pendamping tiran.

Pesan Moral dari Kisah Ibunda Musa

Dalam QS. Al-Qasas/28: 7, al-Qur’an berbicara sangat halus kepada ibu Musa. Dalam ayat tersebut Allah menjanjikan anak yang dihanyutkan akan kembali lagi. Kemudian ayat itu juga menyebutkan Allah akan menjadikan sang anak sebagai rasul. Perhatikan kelembutan al-Qur’an terhadap keinginan perempuan ini untuk menyusukan anaknya. Meskipun sang anak selamat sesuai dengan pernyataan Allah. Keinginan ibu Musa untuk menyusukan anaknya bukanlah bagian langsung dari ayat itu secara keseluruhan. Namun, pada kenyataannya, al-Qur’an mengungkapkan aspek tersebut dengan meletakkannya di bagian awal.
Pngembalian sang anak sehingga ia bisa disusukan di payudara ibunya, akan bissa memenuhi naluri keibuannya, dan rupanya mampu menghapuskan kecemasan mengenai nasib anaknya. Pengorbanan dan perjuangannya untuk memenuhi perintah Allah dilakukan dengan penuh kelembutan. Ia bukan Cuma sekedar seorang yang beriman, ia beriman dengan cinta dan perhatian, ketakutan dan kecemasan.
Dalam hal ini makna terpenting dari ayat tersebut, yang kerap kali terabaikan adalah al-Qur’an menyatakan bahwa ibu Musa menerima wahyu. Dengan maksud istilah ini berarti bahwa individu telah menerima wahyu (komunikasi Ilahiyyah) dari Allah. Hal ini tidak sama dengan risalah yang berarti seorang individu telah menerima wahyu dari Allah dan bertanggung jawab untuk meneruskannya ke umat manusia seluas-luasnya. Jadi, ini memperlihatkan bahwa perempuan memang berbeda dalam sejumlah aspek, namun di sisi lain perempuan juga universal terhadap masalah tertentu.
Pesan Moral dari kisah Balqis, Ratu Saba’.
Meskipun kenyataan menunjukkan Balqis adalah seorang ratu yang memerintah suatu bangsa, namun kebanyakan kaum muslimin menganggap kepemimpinan sangatlah tidak patut dipikul oleh kaum perempuan. Al-Qur’an tidak menggunakan suatu istilah yang menyebutkan posisi pemimpin adalah tidak sesuai bagi kaum perempuan. Sebaliknyakisah Ratu Balqis dalam al-Qur’an justru menyinggung soal praktik politik dan keagamaannya.
Walaupun terdapat ayat yang menyebutkan (barangkali secara khusus) bahwa Ratu Balqis adalah seorang pemerintah perempuan (QS. An-Naml: 23), namun hal ini tidak lebih dari kutipan pernyataan soal “burubg hudhud” yang telah menyaksikan sang ratu. Di luar identifikasi ini sebagai perempuan, tidak pernah pembedaan, larangan, penambahan, pembatasan atau spesifikasinya sebagai perempuan yang memerintah.
Dalam episode berikutnya, ketika Balqis menerima surat dari Sulaiman, dan meminta pertimbangan dari para pembesar dan penasihatnya, terdapat pesan moral yang dapat diambil pelajarannya dan diaplikasikan dalam kehidupan kita. Meskipun Ratu Saba’ melaksanakan tata cara yang lazim dalam mengambil keputusan dan meminta pertimbangan para penasihatnya tentang masalah ini, ia juga telah memberikan indikasi pandangannya dengan menyebut surat itu sebagai karim. Karena itu, penundaan keputusan yang dilakukannya dalam hal ini bukanlah karena ketidakmampuannya mengambil keputusan, melainkan demi protocol dan diplomasi
Dengan demikian, jelaslah bahwa Ratu Balqis merupakan sosok penguasa yang sangat arif dan bijaksana. Hal ini dapat dilihat dari penilaiannya terhadap surat Nabi Sulaiman yang mengajaknya untuk menyembah Allah semata, berserah diri kepadaNya dan tidak sombong, sebagai surat mulia. Memang at-Tabataba’I misalnya, mengatakan bahwa Balqis bersikap demikian, karena surat tersebut dating dari Nabi Sulaiman yang sudah dikenal kekuasaannya, dan karena dalam surat itu disebut “nama Allah” kendatipun Balqis saat itu belum beriman. Akan tetapi, menurut Sayyid Qutb, Balqis menyebut surat itu sebagai surat mulia untuk menghindari permusuhan dan perselisihan, meskipun tidak dengan terus terang. Sikapnya untuk bermusyawarah dengan para penasihat/pembesar kerajaannyadalam rangka menanggapi surat Nabi Sulaiman juga mengindikasikan kearifan Balqis. Dengan demikian, pemerintahan kerajaan Balqis bersifat demokratis. Otoritas kepala Negara tidak hanya berada di tangan Balqis sendiri, tetapi juga di tangan badan penasihat atau para pembesar kerajaan.
Selain sikapnya yang bijaksana, Ratu Balqis tampak mempunyai pandangan politik yang tajam. Setelah para pembesar kerajaan memberikan pandangan tentang kekuatan dan keberanian yang menunjukkan kecenderungan berperang, Balqis mengisyaratkan ketidaksetujuannya, dengan menjelaskan akibat yang akan dating apabila terjadi peperangan. Balqis menyadari bahwa peperangan akan mendatangkan banyak malapetaka. Karena itu, dia berupaya mencari solusi terbaik, yaitu mengirimkan utusan yang membawa hadiah kepada Nabi Sulaiman. Keputusan ini mencerminkan kepribadian perempuan yang tidak menyukai peperangan, kekerasan, dan lebih memilih menggunakan tipu daya dan cara-cara halus sebelum menggelar kekuatan senjata
Beberapa orang menafsirkan keputusan Balqis yang cenderung memilih untuk mengirimkan hadiah ketimbang memperlihatkan kekuatan yang kasar sebagai politik yang feminin. Sebetulnya, kita bisa menilai dengan penilaian yang berbeda, yakni bahwa Ratu Balqis memiliki pengetahuan politik damai sekaligus pengetahuan spiritual mengenai pesan unik Nabi Sulaiman, dan hal itu menunjukkan ia memiliki kemampuan yang independen untuk memerintah secara bijaksana dan bisa diatur dengan baik untuk masalah-masalah spiritual. Jadi jelaslah, di sini terlihat adanya hubungan antara kebebasan keputusan politik yang dimilikinya daripada norma penasihat (laki-laki) disekitarnya, dengan kebebasannya untuk menerima kebenaran Islam, daripada norma-norma kaumnya.
Dalam kedua contoh itu, al-Qur’an memperlihatkan bahwa penilaian Balqis jauh lebih baik dibanding norma di sekelilingnya, dan kebebasannya menunjukkan penilaiannya yang lebih baik. Jika politiknya adalah politik feminine, kemudian keimanannya juga feminine, dan implikasinya akan menunjukkan bahwa masakulinitas sama sekali tidak menguntungkan. Keimanannya dan politiknya mungkin saja bersifat khas milik perempuan, tetapi keduanya jauh lebih baik. Keputusan ini menunjukkan seseorang yang memiliki pengetahuan, bertindak berdasarkan pengetahuan, dan oleh sebab itu bisa menerima kebenaran.
Dengan dalil-dalil di atas tentulah lebih tepat untuk dijadikan dasar kebolehan perempuan menjabat kepala Negara, dan rujukan sekaligus counter terhadap argumentasi-argumentasi yang diketengahkan pihak yang tidak setuju perempuan menjadi pemimpin suatu Negara. Al-Qur’an secara eksplisit menggambarkan perempuan (Ratu Balqis) yang menjabat kepala pemerintahan negeri Saba’ sebagai penguasa yang sah, dan bukan hanya berhasil mengentaskan rakyatnya dari kemiskinan dan kesengsaraan melainkan membawa ke kehidupan yang makmur dan mencapai budaya yang tinggi dalam bidang sains dan seni.

Pesan Moral dari Kisah Istri Nabi Nuh dan Istri Nabi Luth

Al-Qur’an memuji perempuan yang membangkang kepada suami yang dzalim. Pada saat yang sama al-Qur’an mengecam perempuan yang menentang suami yang memperjuangkan kebenaran. Dalam hal ini Allah membuat perempuan Nuh dan perempuan Luth. Keduanya berada dalam perlindungan dua orang hamba Kami yang saleh. Mereka mengkhianati keduanya. Kedua suaminya tidak bermanfaat apapun baginya di hadapan Allah. Dikatakan kepada mereka masuklah ke neraka bersama dengan orang-orang yang masuk di dalamnya (QS. 66:10).

Pesan Moral dari kisah Zulaikha’ (Istri al-Aziz)

Ada satu lagi tipe perempuan dalam al-Qur’an, kita sebut saja tipe penggoda. Tipe ini diceritakan Allah ketika berkisah tentang Yusuf (QS. 12:23-34). Dalam hubungan dengan merekalah, al-Qur’an menunjukkan kepandaian perempuan untuk melakukan maker atau tipuan. Yusuf dikatakan berdo’a: “Yusuf berkata: Ya Rabbi, penjara lebih aku sukai daripada ajakan mereka. Jika tidak engkau palingkan aku dari reka perdaya mereka tentulah aku jatuh ke dalamnya dan aku termasuk orang yang jahil” (QS.12:33).

Extra Knowledge « Islam.. religion of peace and love!

Extra Knowledge « Islam.. religion of peace and love!
1. Pengantar

Banyak kesalahpahaman terhadap Islam di tengah masyarakat. Misalnya saja jilbab. Tak sedikit orang menyangka bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah kerudung. Padahal tidak demikian. Jilbab bukan kerudung. Kerudung dalam Al Qur`an surah An Nuur : 31 disebut dengan istilah khimar (jamaknya : khumur), bukan jilbab. Adapun jilbab yang terdapat dalam surah Al Ahzab : 59, sebenarnya adalah baju longgar yang menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah.
Kesalahpahaman lain yang sering dijumpai adalah anggapan bahwa busana muslimah itu yang penting sudah menutup aurat, sedang mode baju apakah terusan atau potongan, atau memakai celana panjang, dianggap bukan masalah. Dianggap, model potongan atau bercelana panjang jeans oke-oke saja, yang penting ‘kan sudah menutup aurat. Kalau sudah menutup aurat, dianggap sudah berbusana muslimah secara sempurna. Padahal tidak begitu.
Islam telah menetapkan syarat-syarat bagi busana muslimah dalam kehidupan umum, seperti yang ditunjukkan oleh nash-nash Al Qur`an dan As Sunnah. Menutup aurat itu hanya salah satu syarat, bukan satu-satunya syarat busana dalam kehidupan umum. Syarat lainnya misalnya busana muslimah tidak boleh menggunakan bahan tekstil yang transparan atau mencetak lekuk tubuh perempuan. Dengan demikian, walaupun menutup aurat tapi kalau mencetak tubuh alias ketat –atau menggunakan bahan tekstil yang transparan– tetap belum dianggap busana muslimah yang sempurna.


Karena itu, kesalahpahaman semacam itu perlu diluruskan, agar kita dapat kembali kepada ajaran Islam secara murni serta bebas dari pengaruh lingkungan, pergaulan, atau adat-istiadat rusak di tengah masyarakat sekuler sekarang. Memang, jika kita konsisten dengan Islam, terkadang terasa amat berat. Misalnya saja memakai jilbab (dalam arti yang sesungguhnya). Di tengah maraknya berbagai mode busana wanita yang diiklankan trendi dan up to date, jilbab secara kontras jelas akan kelihatan ortodoks, kaku, dan kurang trendi (dan tentu, tidak seksi). Padahal, busana jilbab itulah pakaian yang benar bagi muslimah.

Di sinilah kaum muslimah diuji. Diuji imannya, diuji taqwanya. Di sini dia harus memilih, apakah dia akan tetap teguh mentaati ketentuan Allah dan Rasul-Nya, seraya menanggung perasaan berat hati namun berada dalam keridhaan Allah, atau rela terseret oleh bujukan hawa nafsu atau rayuan syaitan terlaknat untuk mengenakan mode-mode liar yang dipropagandakan kaum kafir dengan tujuan agar kaum muslimah terjerumus ke dalam limbah dosa dan kesesatan.


Berkaitan dengan itu, Nabi SAW pernah bersabda bahwa akan tiba suatu masa di mana Islam akan menjadi sesuatu yang asing –termasuk busana jilbab– sebagaimana awal kedatangan Islam. Dalam keadaan seperti itu, kita tidak boleh larut. Harus tetap bersabar, dan memegang Islam dengan teguh, walaupun berat seperti memegang bara api. Dan in sya-allah, dalam kondisi yang rusak dan bejat seperti ini, mereka yang tetap taat akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Bahkan dengan pahala lima puluh kali lipat daripada pahala para shahabat.
Sabda Nabi SAW :

“Islam bermula dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang asing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu.” (HR. Muslim no. 145)

“Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari yang memerlukan kesabaran. Kesabaran pada masa-masa itu bagaikan memegang bara api. Bagi orang yang mengerjakan suatu amalan pada saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh orang yang mengerjakan semisal amalan itu. Ada yang berkata,’Hai Rasululah, apakah itu pahala lima puluh di antara mereka ?” Rasululah SAW menjawab,”Bahkan lima puluh orang di antara kalian (para shahabat).” (HR. Abu Dawud, dengan sanad hasan)

2. Aurat dan Busana Muslimah


Ada 3 (tiga) masalah yang sering dicampuradukkan yang sebenarnya merupakan masalah-masalah yang berbeda-beda.

Pertama, masalah batasan aurat bagi wanita.

Kedua, busana muslimah dalam kehidupan khusus (al hayah al khashshash), yaitu tempat-tempat di mana wanita hidup bersama mahram atau sesama wanita, seperti rumah-rumah pribadi, atau tempat kost.

Ketiga, busana muslimah dalam kehidupan umum (al hayah ‘ammah), yaitu tempat-tempat di mana wanita berinteraksi dengan anggota masyarakat lain secara umum, seperti di jalan-jalan, sekolah, pasar, kampus, dan sebagainya. Busana wanita muslimah dalam kehidupan umum ini terdiri dari jilbab dan khimar.

a. Batasan Aurat Wanita

Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Lehernya adalah aurat, rambutnya juga aurat bagi orang yang bukan mahram, meskipun cuma selembar. Seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup. Hal ini berlandaskan firman Allah SWT :

‘Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.’ (QS An Nuur : 31)

Yang dimaksud “wa laa yubdiina ziinatahunna” (janganlah mereka menampakkan perhiasannya), adalah “wa laa yubdiina mahalla ziinatahinna” (janganlah mereka menampakkan tempat-tempat (anggota tubuh) yang di situ dikenakan perhiasan). (Lihat Abu Bakar Al-Jashshash, Ahkamul Qur`an, Juz III hal. 316).

Selanjutnya, “illa maa zhahara minha” (kecuali yang (biasa) nampak dari padanya). Jadi ada anggota tubuh yang boleh ditampakkan. Anggota tubuh tersebut, adalah wajah dan dua telapak tangan. Demikianlah pendapat sebagian shahabat, seperti ‘Aisyah, Ibnu Abbas, dan Ibnu Umar (Al-Albani, 2001 : 66). Ibnu Jarir Ath-Thabari (w. 310 H) berkata dalam kitab tafsirnya Jami’ Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur`an Juz XVIII hal. 84, mengenai apa yang dimaksud dengan “kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (illaa maa zhahara minha) : “Pendapat yang paling mendekati kebenaran adalah yang mengatakan,’Yang dimaksudkan adalah wajah dan dua telapak tangan.” Pendapat yang sama juga dinyatakan Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur`an, Juz XII hal. 229 (Al-Albani, 2001 : 50 & 57).


Jadi, yang dimaksud dengan apa yang nampak dari padanya adalah wajah dan dua telapak tangan. Sebab kedua anggota tubuh inilah yang biasa nampak dari kalangan muslimah di hadapan Nabi SAW sedangkan beliau mendiamkannya. Kedua anggota tubuh ini pula yang nampak dalam ibadah-ibadah seperti haji dan shalat. Kedua anggota tubuh ini biasa terlihat di masa Rasulullah SAW, yaitu di masa masih turunnya ayat Al Qur`an (An-Nabhani, 1990 : 45). Di samping itu terdapat alasan lain yang menunjukkan bahwasanya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangan karena sabda Rasulullah SAW kepada Asma` binti Abu Bakar :
‘Wahai Asma` sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.’ (HR. Abu Dawud)

Inilah dalil-dalil yang menunjukkan dengan jelas bahwasanya seluruh tubuh wanita itu adalah aurat, kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Maka diwajibkan atas wanita untuk menutupi auratnya, yaitu menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya.

b. Busana Muslimah dalam Kehidupan Khusus



Adapun dengan apa seorang muslimah menutupi aurat tersebut, maka di sini syara’ tidak menentukan bentuk/model pakaian tertentu untuk menutupi aurat, akan tetapi membiarkan secara mutlak tanpa menentukannya dan cukup dengan mencantumkan lafadz dalam firman-Nya (QS An Nuur : 31) “wa laa yubdiina” (Dan janganlah mereka menampakkan) atau sabda Nabi SAW “lam yashluh an yura minha” (tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya) (HR. Abu Dawud). Jadi, pakaian yang menutupi seluruh auratnya kecuali wajah dan telapak tangan dianggap sudah menutupi, walau bagaimana pun bentuknya. Dengan mengenakan daster atau kain yang panjang juga dapat menutupi, begitu pula celana panjang, rok, dan kaos juga dapat menutupinya. Sebab bentuk dan jenis pakaian tidak ditentukan oleh syara’.
Berdasarkan hal ini maka setiap bentuk dan jenis pakaian yang dapat menutupi aurat, yaitu yang tidak menampakkan aurat dianggap sebagai penutup bagi aurat secara syar’i, tanpa melihat lagi bentuk, jenis, maupun macamnya.

Namun demikian syara’ telah mensyaratkan dalam berpakaian agar pakaian yang dikenakan dapat menutupi kulit. Jadi pakaian harus dapat menutupi kulit sehingga warna kulitnya tidak diketahui. Jika tidak demikian, maka dianggap tidak menutupi aurat. Oleh karena itu apabila kain penutup itu tipis/transparan sehingga nampak warna kulitnya dan dapat diketahui apakah kulitnya berwarna merah atau coklat, maka kain penutup seperti ini tidak boleh dijadikan penutup aurat.

Mengenai dalil bahwasanya syara’ telah mewajibkan menutupi kulit sehingga tidak diketahui warnanya, adalah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA bahwasanya Asma` binti Abubakar telah masuk ke ruangan Nabi SAW dengan berpakaian tipis/transparan, lalu Rasulullah SAW berpaling seraya bersabda :

‘Wahai Asma` sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) tidak boleh baginya untuk menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini.’ (HR. Abu Dawud)

Jadi Rasulullah SAW menganggap kain yang tipis itu tidak menutupi aurat, malah dianggap menyingkapkan aurat. Oleh karena itu lalu Nabi SAW berpaling seraya memerintahkannya menutupi auratnya, yaitu mengenakan pakaian yang dapat menutupi.

Dalil lainnya juga terdapat dalam hadits riwayat Usamah bin Zaid, bahwasanya ia ditanyai oleh Nabi SAW tentang Qibtiyah (baju tipis) yang telah diberikan Nabi SAW kepada Usamah. Lalu dijawab oleh Usamah bahwasanya ia telah memberikan pakaian itu kepada isterinya, maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya :

‘Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain Qibtiyah itu, karena sesungguhnya aku khawatir kalau-kalau nampak lekuk tubuhnya.’(HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, dengan sanad hasan. Dikeluarkan oleh Adh-Dhiya’ dalam kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah, Juz I hal. 441) (Al-Albani, 2001 : 135).

Qibtiyah adalah sehelai kain tipis. Oleh karena itu tatkala Rasulullah SAW mengetahui bahwasanya Usamah memberikannya kepada isterinya, beliau memerintahkan agar dipakai di bagian dalam kain supaya tidak kelihatan warna kulitnya dilihat dari balik kain tipis itu, sehingga beliau bersabda : ‘Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain Qibtiyah itu.’

Dengan demikian kedua hadits ini merupakan petunjuk yang sangat jelas bahwasanya syara’ telah mensyaratkan apa yang harus ditutup, yaitu kain yang dapat menutupi kulit. Atas dasar inilah maka diwajibkan bagi wanita untuk menutupi auratnya dengan pakaian yang tidak tipis sedemikian sehingga tidak tergambar apa yang ada di baliknya.

c. Busana Muslimah dalam Kehidupan Umum

Pembahasan poin b di atas adalah topik mengenai penutupan aurat wanita dalam kehidupan khusus. Topik ini tidak dapat dicampuradukkan dengan pakaian wanita dalam kehidupan umum, dan tidak dapat pula dicampuradukkan dengan masalah tabarruj pada sebagian pakaian-pakaian wanita.


Jadi, jika seorang wanita telah mengenakan pakaian yang menutupi aurat, tidak berarti lantas dia dibolehkan mengenakan pakaian itu dalam kehidupan umum, seperti di jalanan umum, atau di sekolah, pasar, kampus, kantor, dan sebagainya. Mengapa ? Sebab untuk kehidupan umum terdapat pakaian tertentu yang telah ditetapkan oleh syara’. Jadi dalam kehidupan umum tidaklah cukup hanya dengan menutupi aurat, seperti misalnya celana panjang, atau baju potongan, yang sebenarnya tidak boleh dikenakan di jalanan umum meskipun dengan mengenakan itu sudah dapat menutupi aurat.
Seorang wanita yang mengenakan celana panjang atau baju potongan memang dapat menutupi aurat. Namun tidak berarti kemudian pakaian itu boleh dipakai di hadapan laki-laki yang bukan mahram, karena dengan pakaian itu ia telah menampakkan keindahan tubuhnya (tabarruj). Tabarruj adalah, menempakkan perhiasan dan keindahan tubuh bagi laki-laki asing/non-mahram (izh-haruz ziinah wal mahasin lil ajaanib) (An-Nabhani, 1990 : 104). Oleh karena itu walaupun ia telah menutupi auratnya, akan tetapi ia telah bertabarruj, sedangkan tabarruj dilarang oleh syara’.

Pakaian wanita dalam kehidupan umum ada 2 (dua), yaitu baju bawah (libas asfal) yang disebut dengan jilbab, dan baju atas (libas a’la) yaitu khimar (kerudung) . Dengan dua pakaian inilah seorang wanita boleh berada dalam kehidupan umum, seperti di kampus, supermarket, jalanan umum, kebun binatang, atau di pasar-pasar.

Apakah pengertian jilbab ? Dalam kitab Al Mu’jam Al Wasith karya Dr. Ibrahim Anis (Kairo : Darul Maarif) halaman 128, jilbab diartikan sebagai “Ats tsaubul musytamil ‘alal jasadi kullihi” (pakaian yang menutupi seluruh tubuh), atau “Ma yulbasu fauqa ats tsiyab kal milhafah” (
Jadi jelaslah, bahwa yang diwajibkan atas wanita adalah mengenakan kain terusan (dari kepala sampai bawah) (Arab : milhafah/mula`ah) yang dikenakan sebagai pakaian luar (di bawahnya masih ada pakaian rumah, seperti daster, tidak langsung pakaian dalam) lalu diulurkan ke bawah hingga menutupi kedua kakinya.


Untuk baju atas, disyariatkan khimar, yaitu kerudung atau apa saja yang serupa dengannya yang berfungsi menutupi seluruh kepala, leher, dan lubang baju di dada. Pakaian jenis ini harus dikenakan jika hendak keluar menuju pasar-pasar atau berjalan melalui jalanan umum (An-Nabhani, 1990 : 48).
Apabila ia telah mengenakan kedua jenis pakaian ini (jilbab dan khimar) dibolehkan baginya keluar dari rumahnya menuju pasar atau berjalan melalui jalanan umum, yaitu menuju kehidupan umum. Akan tetapi jika ia tidak mengenakan kedua jenis pakaian ini maka dia tidak boleh keluar dalam keadaan apa pun, sebab perintah yang menyangkut kedua jenis pakaian ini datang dalam bentuk yang umum, dan tetap dalam keumumannya dalam seluruh keadaan, karena tidak ada dalil yang mengkhususkannya.

Dalil mengenai wajibnya mengenakan dua jenis pakaian ini, karena firman Allah SWT mengenai pakaian bagian bagian atas (khimar/kerudung) :

‘Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.’ (QS An Nuur : 31)

Dan karena firman Allah SWT mengenai pakaian bagian bawah (jilbab) :

‘Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya.’ (QS Al Ahzab : 59)

Adapun dalil bahwa jilbab merupakan pakaian dalam kehidupan umum, adalah hadits yang diriwayatkan dari Ummu ‘Athiah RA, bahwa dia berkata :

‘Rasulullah SAW memerintahkan kaum wanita agar keluar rumah menuju shalat Ied, maka Ummu ‘Athiyah berkata,’Salah seorang di antara kami tidak memiliki jilbab?” Maka Rasulullah SAW menjawab: ‘Hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya kepadanya!’(Muttafaqun ‘alaihi) (Al-Albani, 2001 : 82).

Berkaitan dengan hadits Ummu ‘Athiyah ini, Syaikh Anwar Al-Kasymiri, dalam kitabnya Faidhul Bari, Juz I hal. 388, mengatakan :

“Dapatlah dimengerti dari hadits ini, bahwa jilbab itu dituntut manakala seorang wanita keluar rumah, dan ia tidak boleh keluar [rumah] jika tidak mengenakan jilbab.” (Al-Albani, 2001 : 93).


Dalil-dalil di atas tadi menjelaskan adanya suatu petunjuk mengenai pakaian wanita dalam kehidupan umum. Allah SWT telah menyebutkan sifat pakaian ini dalam dua ayat di atas yang telah diwajibkan atas wanita agar dikenakan dalam kehidupan umum dengan perincian yang lengkap dan menyeluruh. Kewajiban ini dipertegas lagi dalam hadits dari Ummu ‘Athiah RA di atas, yakni kalau seorang wanita tak punya jilbab –untuk keluar di lapangan sholat Ied (kehidupan umum)—maka dia harus meminjam kepada saudaranya (sesama muslim). Kalau tidak wajib, niscaya Nabi SAW tidak akan memerintahkan wanita mencari pinjaman jilbab.

Untuk jilbab, disyaratkan tidak boleh potongan, tetapi harus terulur sampai ke bawah sampai menutup kedua kaki, sebab Allah SWT mengatakan : “yudniina ‘alaihinna min jalabibihinna” (Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka.).

Dalam ayat tersebut terdapat kata “yudniina” yang artinya adalah yurkhiina ila asfal (mengulurkan sampai ke bawah/kedua kaki). Penafsiran ini –yaitu idnaa` berarti irkhaa` ila asfal– diperkuat dengan dengan hadits Ibnu Umar bahwa dia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda :

“Barang siapa yang melabuhkan/menghela bajunya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada Hari Kiamat nanti.’ Lalu Ummu Salamah berkata,’Lalu apa yang harus diperbuat wanita dengan ujung-ujung pakaian mereka (bi dzuyulihinna).” Nabi SAW menjawab,’Hendaklah mereka mengulurkannya (yurkhiina) sejengkal (syibran)’(yakni dari separoh betis). Ummu Salamah menjawab,’Kalau begitu, kaki-kaki mereka akan tersingkap.’ Lalu Nabi menjawab,’Hendaklah mereka mengulurkannya sehasta (fa yurkhiina dzira`an) dan jangan mereka menambah lagi dari itu.” (HR. At-Tirmidzi Juz III, hal. 47; hadits sahih) (Al-Albani, 2001 : 89)

Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa pada masa Nabi SAW, pakaian luar yang dikenakan wanita di atas pakaian rumah –yaitu jilbab– telah diulurkan sampai ke bawah hingga menutupi kedua kaki.

Berarti jilbab adalah terusan, bukan potongan. Sebab kalau potongan, tidak bisa terulur sampai bawah. Atau dengan kata lain, dengan pakaian potongan seorang wanita muslimah dianggap belum melaksanakan perintah “yudniina ‘alaihinna min jalaabibihina” (Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya). Di samping itu kata min dalam ayat tersebut bukan min lit tab’idh (yang menunjukkan arti sebagian) tapi merupakan min lil bayan (menunjukkan penjelasan jenis). Jadi artinya bukanlah “Hendaklah mereka mengulurkan sebagian jilbab-jilbab mereka” (sehingga boleh potongan), melainkan Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka (sehingga jilbab harus terusan).(An-Nabhani, 1990 : 45-51)

3. Penutup

Dari penjelasan di atas jelas bahwa wanita dalam kehidupan umum wajib mengenakan baju terusan yang longgar yang terulur sampai ke bawah yang dikenakan di atas baju rumah mereka. Itulah yang disebut dengan jilbab dalam Al Qur`an.

Jika seorang wanita muslimah keluar rumah tanpa mengenakan jilbab seperti itu, dia telah berdosa, meskipun dia sudah menutup auratnya. Sebab mengenakan baju yang longgar yang terulur sampai bawah adalah fardlu hukumnya. Dan setiap pelanggaran terhadap yang fardlu dengan sendirinya adalah suatu penyimpangan dari syariat Islam di mana pelakunya dipandang berdosa di sisi Allah. [ ]

Oleh : Ust. M. Shiddiq Al Jawi


DAFTAR BACAAN

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin. 2001. Jilbab Wanita Muslimah Menurut Al-Qur`an dan As Sunnah (Jilbab Al-Mar`ah Al-Muslimah fi Al-Kitab wa As-Sunnah). Alih Bahasa Hawin Murtadlo & Abu Sayyid Sayyaf. Cetakan ke-6. (Solo : At-Tibyan).

———-. 2002. Ar-Radd Al-Mufhim Hukum Cadar (Ar-Radd Al-Mufhim ‘Ala Man Khalafa Al-‘Ulama wa Tasyaddada wa Ta’ashshaba wa Alzama Al-Mar`ah bi Satri Wajhiha wa Kaffayha wa Awjaba). Alih Bahasa Abu Shafiya. Cetakan ke-1. (Yogyakarta : Media Hidayah).

Al-Baghdadi, Abdurrahman. 1998. Emansipasi Adakah dalam Islam Suatu Tinjauan Syariat Islam Tentang Kehidupan Wanita. Cetakan ke-10. (Jakarta : Gema Insani Press).

Ali, Wan Muhammad bin Muhammad. Al-Hijab. Alih bahasa Supriyanto Abdullah. Cetakan ke-1. (Yogyakarta : Ash-Shaff).

Ambarwati, K.R. & M. Al-Khaththath. 2003. Jilbab Antara Trend dan Kewajiban. Cetakan Ke-1. (Jakarta : Wahyu Press).

Anis, Ibrahim et.al. 1972. Al-Mu’jamul Wasith. Cet. 2. (Kairo : Darul Ma’arif)

An-Nabhani, Taqiyuddin. 1990. An-Nizham Al-Ijtima’i fi Al-Islam. Cetakan ke-3. (Beirut : Darul Ummah).

Ath-Thayyibiy, Achmad Junaidi. 2003. Tata Kehidupan Wanita dalam Syariat Islam. Cetakan ke-1. (Jakarta : Wahyu Press).

Bin Baz, Syaikh Abdul Aziz et.al. 2000. Fatwa-Fatwa Tentang Memandang, Berkhalwat, dan Berbaurnya Pria dan Wanita (Fatawa An-Nazhar wa al-Khalwah wa Al-Ikhtilath). Alih Bahasa Team At-Tibyan. Cetakan ke-5. (Solo : At-Tibyan).

Taimiyyah, Ibnu. 2000. Hijab dan Pakaian Wanita Muslimah dalam Sholat (Hijab Al-Mar`ah wa Libasuha fi Ash-Shalah). Ditahqiq Oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Alih Bahasa Hawin Murtadlo. Cetakan ke-2. (Solo : At-Tibyan).
There’s different views on the Islamic dress for women. Some say it’s very much an oppressive set of clothing that is forced upon women. Now yes, there are cases like that, but you can point to any organized religion and see the very same thing. Shocking, I know, but even in the Christian faith there are examples of oppression. There are also a large number of women within the Islamic faith who willingly wear the hijab, niqab or burka as a proclamation of their faith. Just like Roman Catholic Nuns do. And even within the ranks of the Roman Catholic Church, not all nuns wear the fully covering habit that is often thought of when a nun is discussed.

That may be the big difference. If a nun chooses not to wear a habit, the consequences are virtually non-existent. If a Muslim woman chooses not to wear a cover of some sort, there are many men who share her faith who will look down upon her (or worse). Not all of them,



Granted the “banning controversy” focuses on burkas and niqabs (and usually not the hijab seen in the cartoon), I think there’s certainly a different perception of the two.

Are there other similarities or differences?

MAKE UP MUSLIMAH



Jadikanlah “Godhul Bashar”
(menundukkan pandangan) sebagai hiasan mata anda niscaya akan semakin bening dan jernih. Oleskan “Lipstik kejujuran” pada bibir anda niscaya anda akan semakin manis. Gunakan “pemerah pipi” anda dengan kosmetika yang terbuat dari rasa malu yang dibuat pada salon iman. Pakailah “sabun istighfar” yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang anda lakukan. Rawatlah rambut anda dengan “jilbab islami” yang akan menghilangkan “ketombe laki-laki yang membahayakan”. Hiasilah tangan anda dengan “gelang tawadlu” dan jari-jari anda dengan cincin ukhuwah. Sebaik-baik kalung adalah “kalung kesucian”

Menjadi muslimah

Malu karena Allah adalah perona pipinya…..Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya…..Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya……Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat……Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akherat….Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu……Tanganya selalu berbuat baik pada sesama….Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah…..Gelangnya adalah tawadhu…..Kalungnya adalah kesucian

Membaca sebait puisi yang tertulis di dalam buku Kotak kecantikan Ajaib yang ditulis oleh Ninih Muthmainnah atau yang biasa disebut teh ninih membuat saya berfikir bahwa mungkinkah bisa menjadi seperti apa yang beliau uraikan tersebut. Buku yang menjelaskan tentang lika-liku seorang muslimah, bagaimana pentingnya mengutamakan kecantikan batin dari pada hanya memperhatikan kecantikan fisik semata. Yahh..wanita dengan segala keindahanya..karena memang seperti itulah Allah menciptakan makhluk yang bernama wanita. Namun terkadang…kecantikan itu yang bisa membuat wanita menjadi penghuni neraka terbanyak dibandingkan laki-laki.Siapa sih yang tidak ingin disebut cantik? Semua wanita pasti menginginkannya. Berbagai macam cara dilakukan agar bisa terlihat cantik. Bahkan yang sebenernya tidak terlalu cantik, bisa mendadak jadi cantik kalau dia makeover tubuhnya disalon dan berdandan dengan pakaian yang modis. Halah…kayaknya butuh ekstra banyak doku deh kalau mau terus ngikutin hawa nafsu biar tetep di bilang cantik.

“eh…aku dah cantik blum”“

kira-kira…pantes gak ya aku dandan kaya gini”

“pakaian sama dandanan apaan sih yang lagi ngetrend saat ini, mau dunk di makeover kaya majalah itu”

“kira-kira si dia suka gak ya, tampilan cewek modis”

Bla…bla…bla….banyak deh rumpian yang sering kita denger kalo segenk wanita sudah ngomongin masalah penampilan atau kecantikan fisik. Memang cantik fisik itu penting juga, dan tidak bisa dianggap remeh. Tapi, apakah hanya sekedar cantik parasnya, mata yang indah, suara merdu? Tentu saja tidak. Kecantikan luar itu tidak akan bermakna tanpa ada kecantikan yang datang dari dalam. Waduuhh…apa lagi nih? Kecantikan batin atau bahasa kerenya Inner Beauty.

Terkadang kita pernah melihat atau berbicara dengan seseorang yang sebenarnya dari penampilan fisiknya biasa-biasa saja, tapi ada aura yang terpancar dari dirinya yang membuat kita merasa tertarik padanya. Nah! Pesona inilah yang disebut dengan Inner Beauty. Menurut buku yang saya baca ini, Inner Beauty adalah suatu kekuatan yang tidak terlihat memancarkan keindahan, karisma seseorang. Tetapi pengaruhnya dapat dirasakan oleh orang lain yang berada disekitarnya dan juga memiliki ketaqwaan kepada Allah. Wanita yang senantiasa memelihara ketaqwaan akan dapat mengalahkan kecantikan yang hanya dimiliki lahiriah saja.

Ciri wanita bertaqwa adalah mencintai Allah dan Rasulnya. menutup auratnya, melakukan ibadah-ibadah sunnah, berdzikir kepada Allah, bergaul dengan orang-orang shaleh, merasa diawasi oleh Allah, mengendalikan hawa nafsu.

sudah jelas mengenai inner beauty? Sekarang bagaimana caranya supaya memiliki inner beauty tersebut.Seorang muslimah, dapat memancarkan aura keanggunan fisiknya dari kepribadianya sehingga dapat tampil mempesona. Agar aura kecantikan bisa terpancar, maka diperlukan adanya keseimbangan antara kecantikan fisik dan juga kecantikan batinnya.Bagaimana bisa menampilkan inner beauty? Kunci utamanya adalah harus tampil percaya diri atau PeDe, berfikiran positif, dan tidak menyesali keadaan. Mampu mengendalikan stress.dan tetap semangat dalam menghadapi segala cobaan. Manajemen hati juga penting lho! Supaya bisa terhindar dari rasa benci, dengki, iri, mencoba untuk menghargai orang lain, gaya hidup yang sehat serta pola makan yang tepat. wah berat juga yaa…tapi mulai dicoba tidak ada salahnya kan?

Lantas, bagaimana caranya mengasah inner beauty tersebut?

Pertama, berfikiran positif. Berfikir positif pada diri sendiri dan juga pada orang lain. Muslimah yang berfikiran positif diyakini dapat membuat wajah lebih bersinar karena yang ada di dalam hati dan pikiran terpancar melalui wajah dan mata. Jangan menyesali kekurangan diri, lebih baik berfikir bahwa manusia memiliki kekurangan dan juga kelebihan.

Kedua, rasa Syukur. Rasa syukur juga membuat kita terhindar dari penyakit hati. Bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan karena pada dasarnya Allah sudah menciptakan fisik kita sedemikian sempurnanya. Rasa syukur akan membuat batin terasa lebih tentram. Biasakan juga untuk mengulurkan bantuan dengan ikhlas bagi orang yang membutuhkan.

Ketiga, mengasah kemampuan intelektual. Dengan wawasan serta pengetahuan yang luas akan membuat wanita muslimah memiliki nilai tambah tersendiri.

Keempat, hal yang tidak kalah pentingnya adalah SENYUM (^_^). Karena senyum yang tulus dapat meluluhkan ketegangan jiwa dan membuat wajah lebih bersinar. Hiks! Senyumnya asal jangan disalah artikan saja yaa…..

Ciri-ciri wanita muslimah yang memiliki kecantikan inner beauty itu, mereka yang mampu bertoleransi dan berinteraksi dengan sesama, mempunyai rasa sayang terhadap siapapun, dan rendah hati serta kuat iman. Heemmm…kira-kira…sudah ada blum yaa di diri ini ciri-ciri tersebut? Yah kalau kepingin punya ciri-ciri tersebut. Tidak ada salahnya kan mencoba mengikuti saran teh ninih?

Beasiswa — Nuffic Neso Indonesia

Beasiswa — Nuffic Neso Indonesia

Tuesday, August 16, 2011

When a guy can handle your flaws, love you on your moody days & kiss you when you don't look great, he's worth loving.
Damn why it's so hard to say
Secret feelings locked away
Heaven knows I've always felt so much
For you

I'm not that romantic
Even worse I'm sarcastic sometimes
And now it's time I tell you this
What's always been my only wish

Reff :
Eventhough I'm no spiderman or superman
I'll be the one who guards you
Night and day and trust me
I don't need no spiderweb or laser eyes
Cause you're giving me
The strength to say
Share you life and be my wife

Damn why so hard for me to say
Secret feelings locked away
Heaven knows I've always felt this much
For you
I'm not that romantic
Even worse I'm sarcastic sometimes
And now it's time I tell you this
What's always been my one
and only wish

Bridge :
Can't believe what I heard
It's so beautiful filled in my soul
Please tell me that I'm not dreamin
Will you be my wife... Baby...

taken from Tangga song " be my wife"

Memilih pasangan mewujdkan keluarga yang sakinah

Di dalam membangun keluarga sakinah, salah satu upaya yang paling penting adalah memilih pasangan yang tepat. Lantas bagaimana caranya memilih pasangan untuk menuju keluarga sakinah? Di dalam memilih pasangan, ada peranan rasa dan ada peranan ilmu. Perasaan cocok sering lebih 'benar' dibanding pertimbangan ilmiah Jika seorang wanita dalam pertemuan pertama dengan seorang lelaki langsung merasa bahwa lelaki itu terasa sreg untuk menjadi suami, meski ia belum mengetahui secara detail siapa identitas si lelaki itu, biasanya faktor perasaan sreg itu akan menjadi faktor dominan dalam mempertimbangkan. Sudah barang tentu ada orang yang tertipu oleh hallo efec, yakni langsung tertarik oleh penampilan, padahal sebenarnya penampilan palsu.

Sementara itu argumen rasional berdasar data lengkap tentang berbagai segi dari karakteristik lelaki atau perempuan, mungkin dapat memuaskan logika, tetapi mungkin terasa kering, karena pernikahan bukan semata masalah logika, tetapi justeru lebih merupakan masalah perasaan. Ada pasangan suami isteri yang dari segi infrastruktur logis (misalnya keduanya ganteng dan cantik, usia sebaya, rumah tempat tinggalnya bagus, penghasilan mencukupi, kelengkapan hidup lengkap) mestinya bahagia, tetapi pasangan itu justru melewati hari-harinya dengan suasana kering dan membosankan, karena hubunganya lebih bersifat formal dibanding rasa. Perasaan sreg dan cocok akan dapat mendistorsi berbagai kekurangan, sehingga meski mereka hidup dalam kesahajaan, tetapi mereka kaya dengan perasaan, sehingga mereka dapat merasa ramai dalam keberduaan, merasa meriah dalam kesunyian malam, merasa ringan dalam memikul beban, merasa sebentar dalam mengarungi perjalanan panjang. Mereka sudah melewati usia 40 tahun perkawinan, tetapi serasa masih pengantin baru.

Agama adalah tuntunan hidup kita, oleh karena itu tuntunannya juga sejalan dengan fikiran (logika) dan perasaan secara umum. kita diciptakan Allah dengan dilengkapi fitrah kecenderungan (syahwat) yang bersifat universal seperti yang disebut dalam al Quran. 'Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita2, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga) Q/3:14)

Adalah manusiawi jika kita tertarik kepada lawan jenis, bangga memiliki anak-anak yang banyak dan sukses, senang memiliki benda-benda berharga, kendaraan bagus , kebun luas dan binatang ternak. Kita secara manusiawi menyukai kenikmatan, kebanggaan dan kenyamanan. Sepanjang syahwatnya ditunaikan secara benar dan syah (halal) maka ia bisa menjadi sesuatu yang dipandang ibadah, atau sekurangnya mubah, tidak haram. Jika lelaki menginginkan memiliki isteri yang cantik dan kaya, atau seorang wanita menginginkan memiliki suami yang ganteng dan kaya, maka syahwat seperti itu adalah syahwat yang wajar dan sah karena hal itu merupakan fitrah yang dilekatkan Allah kepada kita.

Akan tetapi kita juga memiliki hawa disamping syahwat. Hawa atau yang dalam bahasa Indonesia disebut hawa nafsu adalah dorongan (syahwat) kepada sesuatu yang bersifat rendah, segera, dan tidak menghiraukan nilai-nilai moral, atau apa yang dalam teori Freud disebut id, yakni aspek hewani dari manusia, dari struktur id, ego dan superego (hewani, akali dan moral). Jika orang dalam memilih lebih depangaruhi oleh hawa, maka kecenderunganya adalah pada kenikmatan segera atau bahkan kenikmatan sesaat, bukan pada kebahagiaan abadi. Jika orang dalam memilih lebih dipengaruhi oleh tuntunan nurani dan agama, maka pertimbangannnya lebih pada memilih kebahagiaan abadi, meski untuk itu sudah terbayang harus melampaui terlebih dahulu fase-fase kesabaran dalam menghadapi kesulitan dan kepahitan hidup. Agama, seperti yang dianjurkan oleh Nabi memberikan tuntunan dalam memilih pasangan. Ada empat pertimbangan yang secara sosial selalu diperhatikan pada calon pasangan yang akan dipilih, yaitu harta, keturunan , kecantikan, keturunan dan agama. Artinya, Pasangan itu dinikahi karena empat pertimbangan, kekayaannya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah pasangan karena agamanya niscaya kalian beruntung. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Imagining the perfect pair

God has given the capital base so that we can build our families be families sakinah, namely ditiupkannya compassionate and merciful. Next we nurture and care for themselves who love and affection is not to injure the way in fostering households. One that can make the love of husband and wife to be torn apart is the 'shadow of perfection on couples. " There is a saying 'where there is no deep love, there would be no deep disappointment. " That the consent granted was held before or during early marriage, when love is present to meet the living heart, husband or wife looked at her life partner is so very perfect, spotless & blemish because we lost in the shadow of beautiful is not what we actually see the reality in front of the eye us.

Over time the stain and wrinkle visible visible, flame of love began to fade, each partner was aware of the condition being experienced. Perfection pair remains a focus of desire. Immersed in a beautiful shadow. Lulled into dreams. Whereas at the beginning of our marriage the couple were indeed not perfect, because there is no perfect human being. In pengerti's, the spouse is not the person who can satisfy all of what we want. Thus, the root of the problem is not the decline in the quality of perfection, but love our spouses are no longer passionate as ever. Therefore, expect the perfect partner will only make the love that has existed be torn. When we demand that our spouse to perfect it seems there are many imperfections in front of our eyes.

There is good advice from the Imam Syafii when we expect a perfect partner, 'If we imagine the perfect partner but we are married couples who are not perfect and we expect perfection, then there are only two options. First, do away with just the shadow of perfection and accept our partners as they are or campakkanlah your partner and accept the shadow of perfection as your life partner. "

'And among the signs of His power is that He created for you pairs of your own kind and so you tend to feel serene and maketh him among you a sense of love and affection. Verily in this is truly there are signs for those who think '(Surah Rum: 21).

Soul mate Has Arrived



Soul mate has arrived just never thought. When he cried to God because they have not married, then he begged God to give a good mate and a priest for himself, was over 30 years of age there are certainly concerns especially the first child and he still has a younger brother, while his mother to raise alone . Busy working, his mother always reminded when he married? there is only answered by tears. His salary is more than enough to finance the school and support his mother's sister.

With determined to bershodaqoh on Amalia House, just ask God pleased to give a good match by God. He believes the soul mate is the will of God and only God that will facilitate and hasten her soul mate. A month later he received the gift of God with no thought. One time she was in doctor's waiting room to check out while waiting to health. Suddenly there was a brother to invite acquainted. From the introduction it was proposed to the brothers and they married. Later she knew that her husband fell in love because he was reading a book entitled "40 Responsibility for Wife Against Husband." The reason her husband is very simple, "This girl has not become a wife but is trying to make a good wife means to him, the girl who sholehah."

Miraculously, that's how God is full of mystery in a beautiful gift bestowed. The gift that comes when we are not expected and unexpected places, can be present anywhere and anytime, but there is one thing is undeniable that God's grace will always be present to those who like to do good for others. As the Word of God, "You shall not come to the perfect goodness until you spend of treasure you love. And whatever ye spend then surely Allah is Aware of it." (Surah al-Baqarah: 93).
Your relationship with GOD is more important than any thing because you know for sure thats a relationship that will last forever.

When someone comes into your life. God send them for a reason, either to learn from them or to be with them till the end.

People who are meant to be together will always find their way back to each other. They make take detours in life, but they're never lost.

It’s so funny how you actually think you mean something to someone, and they just turn around and prove you wrong

investasi-emas

investasi-emas

Visitkorea | Official Korea Tourism Organization

Visitkorea | Official Korea Tourism Organization

Sunday, August 14, 2011

TAFSIR AYAT KURSI :: Gambaran Keagungan Allah Swt. dalam Tafsir Ayat K

TAFSIR AYAT KURSI :: Gambaran Keagungan Allah Swt. dalam Tafsir Ayat K
I’m Nowhere Near Pefect,
I Eat When I’m Bored,
I Fall For Man Too Easily,
And They Turn Out Being The Wrong Ones,
Im Vulnerable To Believeing Lies,
Im Hoping On Day I Won’t Have To Fake My Smile,
I Make Up Excuses For Everything,
I Have BestFriends and Enemies,
I Have Drama And Memories,
And I Forget Why Im Here Sometimes,
But Then I Think Of You,
And I Remember That,...............

be patient with love

She never looks my way and it kills me inside every time I look, but see that she does not look back.
I once thought i would be happy just to be near her, guess I was wrong.
Girl: Do you like me?
Boy: No
Girl: Do you want me?
Boy: No
Girl: Would you cry if I left?
Boy: No
Girl: Would you live for me?
Boy: No
Girl: Would you do anything for me?
Boy: No
Girl: Choose–me or your life
Boy: My life
The girl runs away in shock and pain and the boy runs after her and says…
The reason you never cross my mind is because you’re always on my mind.
The reason why I don’t like you is because I love you.
The reason I don’t want you is because I need you.
The reason I wouldn’t cry if you left is because I would die if you left.
The reason I wouldn’t live for you is because I would die for you.
The reason why I’m not willing to do you anything for you is because I would do everything for you.
The reason I chose my life is because you ARE my life.

Saturday, August 13, 2011

The best thing in life is finding someone who knows all your flaws, mistakes, & weaknesses, & still thinks you're completely amazing!
Being a real man is having a family you love and respecting the woman God has given you

7 Negara Paling Bersih Di Dunia | InpoGue.Com - Berita Hangat untuk Awal Kesuksesan Anda

7 Negara Paling Bersih Di Dunia | InpoGue.Com - Berita Hangat untuk Awal Kesuksesan Anda

Sayangku, Engkaulah Pujaan Hatiku

Sayangku, Engkaulah Pujaan Hatiku

Haven't Told You

I love him but I can't show it, want him but he can't know it, need him but I know it’ll never be, if only he needed me

I’m just a girl who is trying to find a place in the world where somebody will accept me, flaws and all.

I'm not going to talk to u for awhile. I need u to miss me. I need you to appreciate having me in ur life.

Cokelat bisa Mengatasi Depresi dan PMS

Cokelat bisa Mengatasi Depresi dan PMS

TONI BRAXTON-LET IT FLOW - YouTube

TONI BRAXTON-LET IT FLOW - YouTube

Hello Kitty Products - MONO YONO Gifts & Lifestyle

Hello Kitty Products - MONO YONO Gifts & Lifestyle

Friday, August 12, 2011

Kata hati

Kau tahu ku begitu peka
Untuk mengerti apa yang kau rasa
Karena betapa cinta yg kumiliki tak sekedar
Lebih dalam dari yg engkau tahu
Namun cintaku takkan jadi belenggu


Bukan aku alasanmu
Tuk tersenyum saat kau terjaga
Mengertilah bahwa karna cinta
Buat ku rela lepas dirimu
Lebih dalam dari yg engkau tahu
Namun cintaku takkan jadi belenggu

Tak usah bertahan dan saling berpura menjalani
Karena bukan aku alasanmu tuk bahagia

Pergilah kemana hatimu
Kemana cintamu membawamu
Biarlah jangan peduli
Usah dustai, usah ingkari

kata hati


Lagu :: Tangga

Cinta tak akan berbagi

Aku bisa terima meski harus terluka
Karena ku terlalu mengenal hatimu
Aku telah merasa dari awal pertama
Kau takkan bisa lama berpaling darinya

Ternyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar tuk sementara
Akhirnya kita harus memilih satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani cinta begini

Karena cinta tak akan ingkari
Takkan terbagi
Kembalilah pada dirinya
Biar ku yang mengalah
Aku terima…

Ku tak bisa terima…
Bila terus tak setia…
Menghianati dia…
Menduakan cinta…

Ternyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar tuk sementara
Akhirnya kita harus memilih satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani cinta begini

Karena cinta tak akan ingkari
Takkan terbagi
Kembalilah pada dirinya
Biar ku yang mengalah
Aku terima…

Akhirnya kita harus memilih satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani cinta begini

Karena cinta tak akan ingkari
Takkan terbagi
Kembalilah pada dirinya
Biar ku yang mengalah
Aku terima…

Lagu dari :: Tangga

Usai disini (Lagu oleh Tangga)

Di dalam kesunyian, Kau dan aku terdiam
Bersiap untuk hadapi kenyataan
Bahwa jalan terbaik, bagi sebuah
Hubungan tanpa ikrar adalah berpisah

Usai segalanya di sini
Semua tak mungkin lagi ku beri
Karna kau bukan cinta yang sungguh
Jujur aku tak sanggup lagi
Terus membohongi hati nurani
Kita hanya s’pasang manusia
Yang salah memahami cinta

Sempat ego bicara
Pada pendirian kita
Mencoba tuk memaksakan
Dan acuhkan logika
Bahwa meskipun cinta tak harus memiliki
Namun jalina cinta tetap perlu janji

Usai segalanya di sini
Semua tak mungkin lagi ku beri
Karna kau bukan cinta yang sungguh
Jujur aku tak sanggup lagi
Terus membohongi hati nurani
Kita hanya s’pasang manusia
Yang salah memahami cinta

Bersiap untuk hadapi kenyataan
Bahwa jalan terbaik bagi sebuah
Hubungan tanpa ikrar adalah berpisah
Karna jalinan cinta tetap perlu janji

Usai sampai di sini
Tak mungkin lagi ku beri .. padamu..
Oohh.. Cintaku yang ternyata semu

Jujur aku tak sanggup lagi
Terus membohongi hati nurani
Kita hanya s’pasang manusia Yang salah memahami cinta

Bersiap untuk hadapi kenyataan
Bahwa jalan terbaik bagi sebuah
Hubungan tanpa ikrar adalah berpisah
Karna jalinan cinta tetap perlu janji

Usai sampai di sini
Tak mungkin lagi ku beri .. padamu..
Oohh.. Cintaku yang ternyata semu

Jujur aku tak sanggup lagi
Terus membohongi hati nurani
Kita hanya s’pasang manusia
Yang salah memahami cinta

album tangga - uSai Disini

Never make someone a priority when all you are to them is an option

Why am I afraid to lose you when you're not even mine...

How can I forget you when your always on my mind? How can I not want you when your all I want inside? How can I let you go when I can't see us apart? How can I not love you when you control my heart?

One day you'll love me, the way I loved you. One day you'll think of me the way I thought of you. One day you'll cry for me, the way I cried for you. One day you'll want me again, but today i closed all the doors, cause I don't wanna get hurt no more

You taught me how to love; you taught me how to live; you taught me how to laugh; you taught me how to cry, but when you left, you forgot to teach me how to forget you.

The worst thing is holding on to someone who doesn't even clear in what he wanted

Missing my (A)bee -- was

I think of you, you're half a miles away
I close my eyes, wishing you could have stayed
We fade now I'm left, with an emptiness I can't stand
There's an old piece of me, I know will never mend
I miss you so bad tonight
You were the one
Who loved me and held me and tried
In every way, I miss you¡­so bad tonight
Where do I go, when I am so alone?
Who will touch my hair, and take this pain away?
I don't want to talk; I just want someone who knows me
But that's you, and you're gone
When you were here, I just couldn't see¡­
That I Miss you so bad tonight
I still hope that, there's a chance
For you and I, somewhere¡­someday
These are the things I've wanted to say
But how could I, when I sent you away?
I miss you so bad tonight
You were the one
Who loved me and saved me and tried
In every way, I miss you so bad tonight
Tonight, tonight

Wish For You

I made a wish for you today,
a wish straight from my heart.
I didn't wish you riches, fame,
or fortune to impart,
But I did wish you the finer things
whose worth has no measure,
the type of things you'll value
more than wealth or treasure.
I wished you much hope,
good health, and love,
and all the wonderful things in life
your heart is dreaming of.
I wished you endless strength,
during times of trial and stress,
and inspiration to spark your soul
and bring you happiness.


Even though, it might not means that much to you
For me its all real, the talk, the embrace, the care the love ...
im just ordinary girl with fragile heart, u didn't break my heart u just wounded it.
But im okay as long as you happy

Whenever I'm with my mother, I feel as though I have to spend the whole time avoiding land mines.

Mother's Day, it's beautiful thought, but it's somebody's hurtin' conscience that thought of the idea. It was someone who had neglected their mother for years, and then they figured out: I got to do something about Momma. And knowing Momma was that easy, they figured, "we'll give her a day, and it will be all right with Momma." Give her a day, and then in return Momma gives you the other 364. See?

Part of the reason [motherly advice] bugs us as daughters is because our mothers are so powerful in our lives. They loom like giants. The reason mothers keep at it is because they're so powerless. They cannot get you to do what is so obvious to them you should do.

At work, you think of the children you have left at home. At home, you think of the work you've left unfinished. Such a struggle is unleashed within yourself. Your heart is rent.

No ordinary work done by a man is either as hard or as responsible as the work of a woman who is bringing up a family of small children; for upon her time and strength demands are made not only every hour of the day but often every hour of the night.

No matter how old a mother is, she watches her middle-aged children for signs of improvement.

The debt of gratitude we owe our mother and father goes forward, not backward. What we owe our parents is the bill presented to us by our children.

"mother thought "
Before you were conceived I wanted you
Before you were born I loved you
Before you were here an hour I would die for you
This is the miracle of my life





commitment precedes vision.

In life, many thoughts are born in the course of a moment, an hour, a day. Some are dreams, some visions. Often, we are unable to distinguish between them. To some, they are the same; however, not all dreams are visions. Much energy is lost in fanciful dreams that never bear fruit. But visions are messages from the Great Spirit, each for a different purpose in life. Consequently, one person's vision may not be that of another. To have a vision, one must be prepared to receive it, and when it comes, to accept it. Thus when these inner urges become reality, only then can visions be fulfilled. The spiritual side of life knows everyone's heart and who to trust. How could a vision ever be given to someone to harbor if that person could not be trusted to carry it out. The message is simple: commitment precedes vision.

Islamic Formal Wear

Islamic Formal Wear

Anger Management of Mine

Feelings like disappointment, embarrassment, irritation, resentment, anger, jealousy, and fear, instead of being bad news, are actually very clear moments that teach us where it is that we're holding back. They teach us to perk up and lean in when we feel we'd rather collapse and back away. They're like messengers that show us, with terrifying clarity, exactly where we're stuck. This very moment is the perfect teacher, and, lucky for us, it's with us wherever we are.

Pesan dari Tuhan

Allah bukan mengambil sesuatu dariMu. Allah tau kamu mampu atau mungkin Allah lebih mengetahui mana yg terbaik untukmu. bersabarlah :)

Hopes and Dreams are like teardrops in the rain, they get lost in reality

Isn't it funny how as children we have the biggest amount of expectation for our lives when we grow older, but only a small amount of us actually follow and accomplish our dreams, while the rest of us are stuck working jobs that we know aren't really too fulfilling. Even with a day job there is still time after work to pursue a dream. Giving yourself a push forward each day whether that push be big or small will help keep your dream alive. Also to ensure you are pursuing your hopes and dreams correctly and in the best manner possible it is imperative to educate yourself on your dream before and even after it is achieved.

Through life's difficulties and challenges it easy for us to lose sight of our hopes and dreams and to make our reality as everyone elses reality is. It takes a strong will, a massive dedication of time, a fair amount of natural born talent, and a superb plan, but with all of these factors in check our hopes and dreams can and will be made

Thursday, August 11, 2011

Renungan Hati...


Jikalah derita akan menjadi masa lalu pd akhirnya,
mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
sedang ketegaran akan lebih dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan mjd masa lalu pd akhirnya,
mengapa tidak dinikmati saja,
sedang ratap tangis tdk akan mengubah apa2

Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pd akhirnya,
mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah benci dan marah akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti diumbar sepuas rasa,
sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
sedang taubat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti membusung dada,
sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
sedang memberi akan lebih banyak memiliki arti bagi sesama.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dirasakan sendiri,
sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.
Maha suci Engkau ya Allah...